Manokwari, TABURAPOS.CO – Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC IAI) Manokwari menggelar seminar dan Konferensi Cabang (Konfercab) III bertema ‘Peningkatan Kualitas dan Pemahaman Apoteker terhadap Regulasi Kefarmasian’ di salah satu hotel di Manokwari, Sabtu (10/12).
Dalam sambutan Bupati Manokwari, Hermus Indou yang diwakili Asisten I Setda Kabupaten Manokwari, Wanto berharap seminar ini bisa memberi ilmu yang bermanfaat dalam sinergitas organisasi profesi.
Sedangkan pada Konfercab, jelas Wanto, dapat menghasilkan komitmen bersama yang dituangkan dalam program kerja serta semakin meneguhkan IAI sebagai mitra pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat secara komprehensif, yaitu: promotif, preventif, dan kuratif, dan rehabilitatif.
Ditegaskan Asisten I, IAI sebagai organisasi profesi kesehatan, siapa pun yang terpilih menjadi ketua, semoga tetap amanah dan berdedikasi kuat terhadap organisasi dan mitra pemda yang bisa memberikan dukungan dalam pembangunan.

“Kami berharap IAI untuk selalu mengembangkan organisasi, merangkul usahawan, baik di bidang pelayanan kefarmasian di rumah sakit, puskesmas atau apotek, kosmetik, obat-obatan tradisional, usaha industri rumah tangga, bergandengan tangan bersama pemerintah, Dinas Kesehatan Provinsi, kabupaten dan kota serta BPOM,” harap Wanto.
Ia membeberkan, di meja kerjanya, banyak surat dari BPOM Manokwari yang tidak lain hanya berisi peringatan-peringatan. Untuk itu, pinta Wanto, setelah seminar dan Konfercab kali ini, tidak ada peringatan lagi.
“Ya kesalahan ini seharusnya tidak ada lagi. Bapak dan ibu sudah tahu-lah, obat yang kadaluarsa tidak usah dipasang, penyimpananya dan sebagainya, saya kira, kita harus taati bersama, karena bapak dan ibu memasarkan atau menjual produk yang betul-betul riskan terhadap kesehatan,” tegas Asisten I.
Wanto juga meminta, dalam mendorong kegiatan berusaha dan menciptakan lapangan kerja terhadap masyarakat dan generasi muda, IAI dapat lahir pengusaha handal dan mampu bersaing di bidang kefarmasian, bukan hanya di tingkat lokal, juga di tingkat nasional.
Ditambahkannya, dengan terpilihnya pengurus yang baik, diharapkan bisa memberikan nilai lebih terhadap seluruh anggota dalam mengembangkan pelayanan di bidang kefarmasian. Apalagi, kata dia, mendasari dan melaksanakan makna dari hakikat serta tujuan keamanan kepada masyarakat sesuai peraturan peruundang-undangan.
Sedangkan Ketua PC IAI Manokwari periode 2019-2023, apt. Indah Paramitha Kasim, S.Farm mengatakan, dengan seminar ini bisa meningkatkan kualitas dan pemahaman apoteker terhadap regulasi kefarmasian.
Diharapkan juga, lanjut Indah Paramitha, setelah kegiatan ini, para apoteker lebih memahami dan bisa mengimplementasikannya pada situasi dan keadaan sekarang.
Ia merincikan, ada 2 materi menarik yang akan disampaikan Kepala BPOM Manokwari, Musthofa Anwari dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan peran serta dalam memantau sumber dan peredaran sedian farmasi agar terpantaunya keamanan masyarakat serta manfaat dalam penggunaan sedian farmasi yang beredar.
“Materi kedua yakni prosedur dan persyaratan perizinan pendirian apotek berbasis OSS-RBA yang akan disampaikan Kepala Seksi Perizinan I, Dinas Penamanan Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Kabupaten Manokwari,” tambah Indah Paramitha.
Dia menegaskan, materi ini sangat bermanfaat sekali dalam memahami alur dan persyaratan pada proses pengurusan perizinan apotek demi kelancaran pelayanan pada apotek para apoteker sekalian.
Sedangkan tujuan pelaksanaan Konfercab III, ungkap dia, sebagai sarana pertanggungjawaban PC IAI Manokwari masa bhakti 2019-2023 dan akan dilangsungkan pemilihan Ketua PC IAI Manokwari masa bhakti 2022-2026.
“Ketua PC terpilih nanti diharapkan dapat meneruskan dan mengemban amanah serta tanggung jawab dalam menjalankan roda organisasi khususnya IAI serta dapat selalu melayani anggota dengan baik,” harap Indah Paramitha.
Pada kesempatan itu, dirinya selaku Ketua PC IAI Manokwari menyampaikan permohonan maaf jika dalam mengemban tugas dan tanggung jawab selama ini masih jauh dari kata sempurna.
“Semoga apa yang dijalankan selama ini dapat bermanfaat sebagai bentuk pembelajaran demi organisasi IAI yang aman dan profesional,” ujar Ketua PC IAI Manokwari.
Ditambahkan Ketua Pengurus Daerah (PD) IAI Papua Barat, apt. H. Rudin, S.Si, M.Kes, momen Konfercab adalah momen tertinggi, dimana anggota teman sejawat apoteker di Manokwari dapat menyumbangkan pikiran, saran, dan masukkan untuk kemajuan IAI Kabupaten Manokwari.
“Konfercab adalah forum tertinggi dalam mengambil keputusan. Marilah kita bersama-sama bekerja sama dengan pemerintah untuk melakukan pelayanan kepada pasien yang sebaik-baiknya demi kesehatan yang optimal bagi masyarakat,” harap Rudin.
Ia menegaskan, apoteker juga harus selalu meng-update ilmu dan dengan tema kali ini, ke depan tidak ada lagi kesalahpahaman antara pemerintah, pemberi izin, dan apoteker selaku pemilik apotek atau mitra yang akhir-akhir ini banyak terjadi di luar sana soal pembukaan apotek.
“Di aturan sudah ada kalau milik perseorangan harus dimiliki seorang apoteker. Jadi, sebentar kita teman-teman sejawat semua dapat menyimak dengan baik, sehingga tidak ada lagi hal-hal yang kita tidak inginkan,” ujar Rudin.

Sementara itu, ketua panitia seminar dan Konfercab III, apt. Jimmy Triputra, S.Farm memaparkan, dengan wadah organisasi apoteker, diharapkan bisa mengorganisir para apoteker agar menjalankan perannya dalam memberikan pelayanan kesehatan.
“Pada masa keterbukaan sekarang, prinsip kehati-hatian dalam memberikan pelayanan menjadi hal yang sangat penting dan utama. Pentingnya peran apoteker, maka kami berharap kepala dinas kesehatan, baik provinsi maupun Kabupaten Manokwari bisa mengikutsertakan IAI dalam rencana kerja terkait pelayanan kepada masyarakat, sehingga dapat meningkatkan peran dan asistensi para apoteker di Kabupaten Manokwari khususnya, dengan tujuan peningkatan tujuan hidup masyarakat,” papar Jimmy Triputra.
Oleh sebab itu, sambung dia, PC IAI Manokwari merasa perlu memfasilitasi pengembangan wawasan para apoteker agar semakin mampu melaksanakan kefarmasian yang profesional di tengah keterbatasan apoteker di wilayah Papua Barat, dengan tetap mengindahkan kode etik profesi.
Menurutnya, tujuan seminar untuk menambah pengetahuan regulasi terkait dunia kefarmasian dan tujuan Konfercab III sebagai bahan evaluasi bersama terhadap kinerja kepengurusan sebelumnya, juga sarana menampung masukkan, aspirasi, dan saran dari para apoteker se-Kabupaten Manokwari serta memilih ketua periode yang baru sebagai penggerak roda keorganisasian periode 2022-2026. Disebutkan Jimmy Triputra, para peserta seminar terdiri dari para apoteker dari wilayah Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, dan Teluk Bintuni. “Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta,” tutup Jimmy Triputra. [HEN-R1]