Manokwari, TP – Panglima TNI, Laksamana TNI Yudo Margono, Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan rombongan tiba di Bandara Rendani, Manokwari, menumpang pesawat Garuda, Selasa (10/1) sekitar pukul 11.45 WIT.
Turun dari pesawat, Panglima TNI, Kapolri, dan rombongan disambut prosesi adat diiringi tari-tarian Papua. Selanjutnya, para petinggi TNI dan Polri itu masuk ke ruangan VIP Bandara Rendani untuk beristirahat sejenak.
Dari Bandara Rendani, rombongan langsung menuju Gedung Arfak Convention Hall, Polda Papua Barat untuk memberi pengarahan terhadap para prajurit TNI dan Polri.
Namun pengarahan oleh Panglima TNI dan Kapolri hanya untuk kalangan internal TNI dan Polri, termasuk di dalamnya para pejabat di lingkungan Polda Papua Barat dan Kodam XVIII Kasuari.
Pada pukul 15.10 WIT, keduanya tiba di Kodam XVIII Kasuari untuk bertatap muka bersama jajaran forkopimda Papua Barat di Aula Kodam XVIII Kasuari. Kegiatan ini akhirnya bisa diikuti wartawan setelah dilakukan beberapa kali koordinasi.
Sementara itu, Ketua Umum Dharma Pertiwi, Veronica Yulis Prihayati Yudo Margono didampingi istri dari Kasad, Ny. Rahma Setyaningsih, istri dari Kasal, Ny. Fera Muhammad Ali, tiba di Manokwari menumpang pesawat TNI-AU A-7308, sekitar pukul 10.24 WIT.
Dari Bandara Rendani, istri para petinggi TNI ini bertolak ke Fasharkan TNI-AL untuk bersilaturahmi bersama para istri prajurit TNI-Polri, dilanjutkan pemberian santunan terhadap para anak yatim.
Tatap Muka
Di Aula Kodam XVIII Kasuari, Panglima TNI, Kapolri, didampingi Kasad, Jenderal TNI Dudung Abdurahman dan KASAL, Laksamana Muhammad Ali bertatap muka bersama jajaran Pemprov Papua Barat, forkopimda, dan para tokoh, organisasi kemasyarakatan (ormas), dan aktivis.
Tatap muka diawali pemaparan Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, diantaranya soal kondisi dan situasi Papua Barat, batas wilayah, kondisi geografis, penanganan pandemi Covid-19, pencapaian vaksinasi, dan kendala yang dihadapi.

Waterpauw juga menyampaikan sosialisasi Undang-undang Otonomi Khusus (Otsus) dan Daerah Otonom Baru (DOB). Lanjut dia, jika saudara-saudara di Papua menolak DOB, Papua Barat justru mendukung DOB.
“Kami manis, dengar-dengaran dan taat, sehingga kita meminta pemekaran dalam waktu cepat akhirnya disetujui dan sudah disahkan. Kami juga sampaikan aspirasi dan beberapa usulan daerah yang perlu dimekarkan, termasuk provinsi Domberay, mudah-mudahan dalam waktu cepat bisa diterima,” harap Penjabat Gubernur.
Sementara Panglima TNI mengatakan, ini sejarah untuk Indonesia, karena sedikitnya ada lima jenderal dan pejabat tinggi TNI-Polri bisa datang ke Papua dan Papua Barat.
Dikatakannya, kunjungan ini merupakan wujud kecintaan terhadap tanah Papua dan semua pihak bisa meluangkan waktu duduk bersama untuk melihat situasi dan pembangunan di Papua, terkhusus melihat prajurit TNI maupun personil Polri yang bertugas di Papua.
Ia mengatakan, dengan melihat langsung kondisi prajurit di Papua, ke depan bisa membantu untuk mengambil kebijakan yang tepat sesuai kenyataan di lapangan.
Kehadirannya bersama Kapolri dan pejabat tinggi lain, diharapkan mampu diikuti prajurit TNI-Polri untuk melaksanakan tugas pokok, menjaga kedaulatan, keutuhan negara, melindungi segenap bangsa dan masyarakat Indonesia dari berbagai macam pandangan maupun gangguan.
“Kami memastikan seluruh prajurit TNI di Papua sudah melaksanakan tugas dengan baik. Kalau ada hal yang dilakukan tidak sesuai tugas, itu hanya oknum. Kami mohon maaf jika ada prajurit yang melakukan kesalahan, itu hanya oknum,” kata Yudo Margono.
Khusus Pemilu 2024, Yudo Margo mengatakan, seluruh prajurit sudah diperintahkan mengawal dari sekarang. “Mulai sekarang harus lebih serius lagi menjaga keamanan, sehingga Pemilu 2024 di Papua bisa terlaksana dengan baik, aman, dan lancar,” kata mantan Danal Sorong ini.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/01/11/kunker-kapolri-panglima-tni-diharapkan-membawa-perubahan-bagi-manokwari/
Prajurit, kata dia, juga harus mengetahui bahwa mereka bertugas meninggalkan keluarga, tidak lain untuk menjaga masyarakat di Papua, sehingga jika ada prajurit nakal dan tidak sesuai, diharapkan para sesepuh dan tokoh bisa mengarahkan mereka demi Papua yang aman dan sejahtera.
Sedangkan Kapolri menambahkan, keberadaannya bersama Panglima TNI serta para petinggi TNI-Polri di Papua Barat, untuk menunjukkan bahwa TNI-Polri solid.
Dikatakannya, posisi TNI-Polri selalu siap mengawal apapun yang menjadi kebijakan pemerintah, khususnya terkait program yang sekarang sedang digelontorkan untuk mengantisipasi dampak Covid-19.
Menurutnya, apa yang sering disampaikan Presiden Joko Widodo, dalam situasi saat ini, Indonesia berada pada nomor 5 negara yang mempunyai pertumbuhan ekonomi dibandingkan negara maju yang tergabung dalam G20.

Artinya, jelas Kapolri, kondisi Negara Indonesia ini bisa terjadi karena sinergitas TNI-Polri dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan menghadapi pandemi Covid-19, juga bersama membantu pemulihan ekonomi.
Ditegaskan Listyo Sigit, tidak ada kata lain, program yang digelontorkan untuk mendukung kesejahteraan dan pembangunan di wilayah Papua Barat, harus terus dijalankan dan tugas TNI-Polri adalah mengawal serta menjaga program bisa berjalan.
Ditambahkannya, salah satu bentuk kecintaan Presiden terhadap Papua dilakukan dengan menuliskan misi Negara Indonesia dari 2105 sampai 2058 yang dituliskan di Merauke, Papua.
Kapolri mengatakan, terkait kegiatan pembangunan infrastruktur, maka diharapkan ke depan upaya pemerintah menggeser jawa sentris menjadi Indonesia sentris bisa terwujud. Papua dan Papua Barat, diharapkan ke depan menjadi salah satu provinsi yang unggul dalam kegiatan investasi.
“Namun, hal ini perlu tekad dan komitmen bersama oleh pemerintah daerah. Jika Ini masih ada suara atau keinginan untuk lepas dari NKRI, perlu disampaikan agar mereka bisa bergabung bersama membangun Papua lebih baik lagi ke depan,” imbuhnya.
Usai bertatap muka, Panglima TNI, Kapolri, Kasad, Kasal, dan Ketua Umum Dharma Pertiwi melakukan penanaman pohon Matoa di sekitar lapangan apel Kodam XVIII Kasuari setelah menyaksikan atraksi para prajurit TNI.
Selanjutnya, Panglima TNI, Kapolri, dan rombongan meninggalkan Kodam XVIII Kasuari menuju Bandara Rendani, untuk melanjutkan perjalanan ke Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. [AND-R1]