
Manokwari, TP – Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Vero Yudo Margono, turut mendampingi suaminya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono pada kunjungan kerja ke Manokwari, Selasa (10/1).
Tiba di Manokwari, Ny. Vero Margono langsung melaksanakan beberapa agenda, salah satunya bertatap muka dengan anggota Dharma Pertiwi Daerah di Aula Fasharkan TNI-AL Manokwari.
Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Vero Yudo Margono didampingi Ketua Umum Jalasenastri Ny. Muhammad Ali, dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana Ny. Rahma Dudung Abdurachman memberikan beberapa pesan sekaligus kiat-kiat sebagai seorang istri aparat TNI-Polri.
Sebagai anggota Dharma Pertiwi, Ny. Margono menegaskan, harus bisa menjadi pelopor, teladan bagi organisasi wanita, organisasi seprofesi lainnya di Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Dengan perkembangan teknologi digital, Ketua Dharma Pertiwi juga mengingatkan kepada anggotanya supaya bijak menggunakan media sosial. Sebab kemajuan tekhnologi saat ini bisa saja merusak citra pibadi, suami, keluarga, organisasi, maupun institusi.
“Jangan main tiktok, hindari, karena uniform kita bisa dimanfaatkan orang lain untuk diedit, posisi kita bisa beralih yang awalnya di rumah diedit pindah di kamar hotel, sekarang IT canggih dan pintar membolakbalikan fakta. Pintarlah dan bijak menggunakan medsos,” pesannya.
Ketua Umum Dharma Pertiwi Ny. Vero Yudo Margono menyatakan, menjadi seorang istri anggota prajurit TNI dan Polri merupakan suatu kebanggaan dan pilihan, sebab tidak semua bisa menjadi istri dari anggota TNI dan Polri.
“Ibu-ibu ini adalah istri-istri pilihan, tidak semuanya bisa menjadi istri tentara dan polisi, ibu-ibu adalah istri, wanita hebat, mandiri, unggul, yang harus bisa mendampingi suami sampai purna tugas,” ujarnya.

Oleh karenanya, Ia berpesan, agar para istri bisa selalu mendampingi suaminya masing-masing dimana pun tempat tugasnya agar keharmonisan bisa selalu tetap terjaga dan mendukung tugas suami.
“Saya berharap ibu-ibu bisa memilih dan memilah, memilih menjadi istri dari parjurit TNI dan Polri berarti sudah siap mendampingi suami di tempat tugasnya,” tuturnya.
Sebagai istri prajurit juga harus selalu menjaga keharmonisan keluarga, menjaga kehormatan diri sendiri, menjaga jaga kehormatan suami, dan institusi.
“Menjadi istri dari anggota prajurit TNI dan Polri jangan cengeng, harus mandiri,” imbuhnya.
Apabila harmonisasi, kehormatan diri sendiri, suami dan keluarga serta institusi bisa dijaga dengan baik, maka tugas para suami akan tetap lancar, mengalir.

“Doa ibu harus terus jangan pernah putus untuk suami dan anak, karena dengan doa ibu, suami dan anak-anak akan diberikan kesehatan dalam melaksanakan tugas. Tetap bergandengan tangan untuk saling mengisi, saling menguatkan, ilmnu pengetahuan, karena ibu-ibu adalah istri pilihan seorang prajurit TNI dan Polri,” pungkasnya.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/01/11/ppkm-dicabut-wabup-manokwari-imbau-warganya-tetap-waspadai-covid-19/
Rangkaian tatap muka tersebut juga disertai dengan pembagian bingkisan bagi puluhan anak yatim dan piatu yang dikoordinir oleh Fasharkan TNI-AL Manokwari. [SDR-R3]