Manokwari, TP – Ketua Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), Maxsi N. Ahoren mengaku pihaknya siap membantu TNI-Polri apabila diminta melakukan komunikasi dengan masyarakat adat di daerah yang masih terjadi konflik, seperti di Teluk Bintuni dan Tambrauw.
Dikatakan Ahoren, jika diberikan kesempatan untuk bersama-sama membantu TNI-Polri, kenapa tidak, karena yang dipikirkan adalah tidak ada rakyat yang menjadi korban. Sebab, dicontohkannya, di Kabupaten Maybrat, masih ada pengungsi.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/01/13/keamanan-menjadi-tanggung-jawab-bersama/
“Tugas sekarang bagaimana seluruh komponen di Papua maupun Papua Barat bersama mengurusi masalah ini, bukan hanya TNI-Polri,” katanya kepada para wartawan di Aula Kodam XVIII Kasuari, Selasa (10/1).
Ia menegaskan, hal ini penting agar tidak ada pendekatan atau cara yang justru membuat masyarakat ketakutan atau gelisah jika TNI-Polri yang melakukan sendiri, dikhawatirkan malah terjadi konflik.
“Kalau kita mau ajak mereka keluar, bukan hanya TNI-Polri pergi sendiri. Kalau TNI-Polri pergi sendiri, otomatis tetap terjadi konflik. Kenapa tidak melibatkan tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, MRPB, DPR Otsus dan kita mungkin bisa ajak mereka keluar serta semua elemen masyarakat di Papua Barat,” tandas Ahoren. [AND-R1]