Ransiki, TP – Maraknya isu penculikan anak akhir-akhir ini menyita perhatian semua pihak. Bukan saja polisi selaku aparat penegak hukum tetapi juga TNI-AD selaku penjaga aparat pertahanan negara dan juga Pemerintah selaku penyelenggara Pemerintahan.
Isu penculikan anak yang makin panas diberitakan juga mengancam sejumlah anak di Papua Barat juga menjadi perhatian serius Pemerintah daerah termasuk Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel).
Untuk mengantisipasi kejadian penculikan anak dibawah umur yang memang digadang-gadang hoax, Pemkab Mansel bersama TNI-POLRI tetap mengambil langkah melakukan tindakan pencegahan. Salah satunya, dengan menghimbau kepada masyarakat supaya tetap menjaga dan melindungi anak-anak dari bahaya penculikan anak.
Dalam konferensi pers yang digelar di ruang rapat Kantor Bupati Mansel, Senin (30/01) siang. Bupati Mansel, Markus Waran menghimbau kepada seluruh masyarakat Mansel supaya tidak mudah percaya dengan informasi hoax terkait penculikan dan pembunuhan anak-anak sebagaimana dalam foto dan video yang beredar luas di media sosial.
Menurut Waran, foto dan video dimaksud terjadi di luar negeri. Pasalnya, sampai saat ini pihak kepolisian belum menerima laporan terkait adanya tindak pidana penculikan atau pembunuhan terhadap anak.
“Jangan panik atau takut yang berkelebihan yang berakibat munculnya tindakan main hakim sendiri, sehingga mengganggu situasi kamtibmas di Mansel,” imbau Waran.
Ia mengungkapkan, jika masyarakat menemukan adanya tindakan yang mencurigakan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang, maka segera melaporkan ke Pos kepolisian terdekat atau Pos TNI-AD terdekat atau laporkan langsung kepada kepala kampung supaya dapat dilakukan tindakan pencernaan. Sebaliknya, bukan main hakim sendiri.
Dirinya mengajak, semua elemen masyarakat di Kabupaten Mansel supaya bersama-sama TNI-POLRI menjaga situasi kamtibmas di Mansel dan tetap memberikan pengawasan secara melekat kepada anak-anak dimana pun mereka berada.
“Waspadai informasi hoax yang datang secara tiba-tiba di lingkungan masing-masing supaya tidak melakukan tindakan main hakim sendiri,” tegas Waran.
Sementara itu, Kapolres Mansel, AKBP Tolopan Tambok Simanjuntak mengatakan, terkait isu penculikan anak, pihaknya pekan lalu menerima informasi adanya tindakan tindak pidana terhadap anak di Distrik Momiwaren, Mansel, yang meresahkan masyarakat.
Namun, setelah dilakukan konter dan pengecekan ke lapangan oleh pihak kepolisian ternyata informasi dan foto pembunuhan terhadap anak merupakan informasi hoax, yang tidak benar faktanya.
Sebagai langkah antisipatif terhadap isu-isu atau informasi hoax yang berkembang, Polres Mansel telah melakukan patroli rutin dan sosialisasi serta memberikan himbauan kepada masyarakat supaya tidak mudah percaya dengan informasi hoax yang beredar terkait isu penculikan anak.
“Kita pastikan bahwa informasi terkait penculikan atau pembunuhan terhadap anak tidak pernah terjadi di Wilayah Hukum Polres Mansel khususnya Distrik Momiwaren,” ucap Simanjuntak.
Menurut dia, bagian informasi teknologi dan tim cyber crime Polres Mansel telah bekerjasama dengan Polres Mansel untuk menelusuri siapa dalang dibalik penyebaran foto dan video hoax terkait penculikan dan pembunuhan anak.
Untuk itu, Simanjuntak pun menghimbau, kepada seluruh masyarakat Mansel supaya tetap waspada melakukan tindakan perlindungan terhadap anak dan tidak mudah percaya dengan informasi hoax yang beredar.
Dandim 1808 Mansel, Letkol Arm. Adin Suroyo menambahkan, masyarakat Mansel harus dengan TNI-POLRI dan tidak mudah percaya dengan informasi hoax terkait isu penculikan anak yang telah beredar luas di media sosial.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/01/31/bpkhtl-wilayah-xvii-manokwari-siap-menyelesaikan-tata-batas/
“Situasi kamtibmas di Mansel sangat kondusif jadi mari kita jaga sama-sama. Kalau temukan hal-hal yang mencurigakan segera laporkan ke pihak-pihak yang berwenang, babinsa dan babinkamtibmas, aparat kampung atau RT/RW, jangan main hakim sendiri,” imbau Suroyo. [BOM-R4]