Manokwari, TABURAPOS.CO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Manokwari, mulai melakukan pencocokan dan penelitian data pemilih (coklit) pemilu tahun 2024, Selasa (14/2).
Ketua KPU Kabupaten Manokwari, Aplena AL Rumaikeuw mengatakan, sebanyak 665 petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) telah disiapkan untuk pelaksanaan Coklit.
“Pantarlih mulai bekerja melakukan coklit, ada 665 pantarlih di sembilan distrik mulai bekerja dari tanggal 12 Februari sampai 13 Maret 2023,” ujar Aplena kepada wartawan di kantornya, Selasa (14/2).
Aplena menerangkan, Coklit perdana pihaknya sudah mengunjungi Ketua DPRD Kabupaten Manokwari, Wakil Ketua II DPRD Manokwari, Ketua KPU Provinsi Papua Barat, dan Wakil Bupati Manokwari.
Dari pantauan Tabura Pos, Ketua KPU Manokwari bersama rombongan melakukan Coklit terhadap Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo, di rumah jabatan di Jl. Brawijaya.
Budoyo didampingi istri bertemu dengan para petugas dengan memberikan kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) elektronik.
Setelah pencoklitan, Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo mengimbau kepada masyarakat Manokwari, untuk mengikuti apa yang telah dijelaskan oleh petugas dan pihak KPU Manokwari.
Sebab, ungkap Budoyo, pencoklitan untuk pemilu 2024 berbedaan dengan pemilu sebelumnya. Pencoklitan untuk pemilu 2024 dilakukan secara de jury, sedangkan pemilu sebelumnya secara de facto.

“Baru saja tadi dilakukan coklit oleh KPU dan pantarlih, ternyata tidak sama dengan periode sebelumnya,” ujar Budoyo kepada wartawan, kemarin.
Lebih lanjut, Budoyo menjelaskan, jika secara de facto seperti pemilu sebelumnya, maka masyarakat memilih atau mencoblos di tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di sekitar komplek tempat tinggal.
Sedangkan, pemilu 2024 secara de jury, maka masyarakat memilih atau mencoblos di TPS yang berada sesuai domisili yang tertera di dalam KTP.
“Sebelumnya, saya ikut dua kali pencoblosan pertama di Jl. Gajah Mada, Sarina, kedua di Lapangan Tenis Brawijaya, rupaya sekarang mekanismenya di rubah. Kalau dulu berdasarkan de facto, dimana seseorang tinggal maka di komplek itulah mencoblos. Tetapi sekarang berubah menjadi de jury atau disesuaikan berdasarkan domisili yang berada di KTP,” ungkap Budoyo.
Budoyo mengungkapkan, karena hasil pencoklitan alamat yang tertera di dalam KTP adalah di Swapen Bahari atau komplek PDAM, maka saat pemilu 2024, dirinya memilih atau mencoblos di TPS yang berada di komplek tersebut, meskipun tinggal di Jl. Bwarijaya.
“Jadi kita nanti pencoblosan di sana secara de jury, ini bagus sehingga tidak menimbulkan kerancuan, dan saya tidak keberatan apabila saat pemilu nanti mencoblos di komplek Swapen meskipun saat ini tinggal di Brawijaya. Yang jelas kami menghendaki agar pencoblosan saat pemilu nanti berjalan aman dan lancar,” pungkas Budoyo.
Oleh karena itu, Wakil Bupati Manokwari 2 periode ini mengimbau kepada masyarakat untuk mengikuti penjelasan petugas ketika didatangi saat pencoklitan nanti.
“Kebetulan ini saya sendiri yang mengalami dan tentu nanti ada masyarakat yang mengalami hal yang sama, oleh karena itu pesan saya masyarakat yang domisilinya sudah berpindah, tapi KTP belum di rubah, ikuti apa yang sudah dijelaskan oleh pihak KPU, tidak usah rasa keberatan, tapi seandanya keberatan maka segera rubah domisili di KTP sesuai dengan tempat tinggal yang sekarang,” tandas Edi Budoyo. [SDR-4]