Manokwari, TABURAPOS.CO – Gempa bumi yang mengguncang sejumlah daerah di Provinsi Papua dan Papua Barat akhir-akhir ini, diakibatkan aktifnya Sesar Papua.
Kepala BPBD Provinsi Papua Barat, Derek Ampnir membenarkan bahwa gempa bumi yang mengguncang sejumlah daerah di Papua Barat belakangan ini dipicu pergerakan Sesar Ransiki, Sesar Tarera Aiduna, dan Sesar Sorong.
Ia mengungkapkan, ini diketahui berdasarkan data dari pusat kejadian operasi penanggulangan bencana daerah Provinsi Papua Barat, setelah beberapa kali terjadi guncangan gempa di awal Februari 2023.
Ampnir merincikan, Sesar Ransiki berada di wilayah Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Sesar Tarera Aiduna berada di wilayah Kabupaten Kaimana, Teluk Bintuni, Fakfak, dan sekitarnya, sedangkan Sesar Sorong berada di kepala burung, Papua Barat Daya.
“Ketiga sesar ini kemudian menyambung ke Sesar Papua. Para ahli menyampaikan kepada kita bahwa Sesar Papua sedang dalam posisi aktif. Itu terbukti dengan kejadian yang terjadi di Provinsi Papua,” terang Ampnir kepada para wartawan di Polda Papua Barat, Kamis (16/2).
Untuk itu, tegas Ampnir, menghadapi kemungkinan terburuk dari aktivitas yang meningkat dari Sesar Papua atau sesar transisi, diperlukan kesiapsiagaan dari semua pihak terkait, bekerja sama mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Diutarakannya, pemerintah terus mengikuti pergerakan dan laporan BMKG, tetapi sekarang Papua Barat masih berstatus waspada, belum dikeluarkan warning lebih tegas ke masyarakat.
Terkait beberapa gempa bumi yang terjadi di Papua Barat, kata Ampnir, Pemprov Papua Barat dan forkopimda sudah melakukan gladi di lapangan dan siap siaga.
Lanjut dia, dari gladi di lapangan dan kesiapsiagaan seluruh pihak yang terlibat, bisa terus memantau dan memberikan imbauan ke masyarakat maupun pelatihan agar bisa menyelamatkan dirinya.
“Berdasarkan hasil survei ahli gempa, ahli bencana bahwa 30 persen pemerintah bisa menolong masyarakat, selebihnya masyarakat itu sendiri yang bisa menolong dirinya. Jadi, setiap waktu selalu diingatkan, bahkan dilatih,” tandas Ampnir. [AND-R1]