Manokwari,TABURAPOS.CO – Bupati Manokwari, Hermus Indou mengajak umat Muslim di Manokwari menjadikan peringatan Isra’ Mir’aj Nabi Muhammad SAW (27 Rajab 1444 H) sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah keimanan, ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Bupati mengungkapkan, saat ini semua berada dalam dunia atau bumi yang usianya sudah semakin tua dan bencana terjadi di mana-mana.
Karena itu, Bupati mengajak umat Islam menjadikan peringatan Isra’ Mir’aj sebagai momentum meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan bergantung sepenuhnya kepada Allah SWT.
“Mari kita jadikan momentum atau peringatan perayaan Isra’ Mir’aj ini sebagai momentum untuk seluruh umat beriman, bertakwa dan menggantungkan harapannya kepada Allah SWT, dengan harapan Tuhan bisa menyelematkan kita dan bumi yang kita pijaki dari berbagai ancaman bahaya, bencana dan lain sebagainya,” ujar Bupati kepada wartawan di salah satu hotel di Manokwari, Sabtu (18/2).
Selain itu, bupati menginginkan peringatan Isra’ Mir’aj dijadikan sebagai wahana silaturahim sebagai satu keluarga, satu bangsa dan negara, serta satu daerah, sehingga bisa saling memberikan kasih sayang untuk mewujudkan cinta dan kasih sayang Allah SWT.
“Allah tidak pernah membedakan memberikan kasih sayangnya, Tuhan mencontohkan Dirinya seperti matahari, samudra raya yang ada untuk semua makhluk,” ujar Bupati.
Orang nomor 1 dijajaran Pemkab Manokwari ini juga mendoakan agar semua orang yang mendiami Manokwari bisa mencerminkan sifat-sifat Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa, dan tetap menjaga kebersamaan, kerukunan, keberagaman, yang hari ini ada sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Bupati menilai, umat Islam yang ada di Manokwari sudah sangat luar biasa karena berpartisipasi untuk membangun peradaban di kabupaten ini. Diharapkan, umat Islam tidak boleh puas untuk bersama-sama membangun Manokwari sampai di sini saja, tetapi bisa melajutkan pembangunan untuk kemaslahatan seluruh masyarakat di Manokwari.
“Kita harus ingat, kita sedang membangun bangsa dan negara di Manokwari, Indonesia, Papua, dan Manokwari harus maju,” pungkas bupati.
Peringatan Isra’ Mi’raj SMPN 2 Manokwari
Peringatan Isra’ Mi’raj juga dilaksanakan di SMPN 2 Manokwari yang berlangsung di Aula SMPN 2 Manokwari, Sabtu (18/2).
MelaluiBidang Rohani Islam (Rohis) SMP Negeri 2 Manokwari bekerja sama dengan panitia hari besar Islam (PHBI), menggelar peringatan Isra’ Mir’aj untuk mengenang perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dari masjidil Haram di Mekkah ke Masjid Al Aqsa I Yerussalem hingga naik ke langit ke tujuh.
Peringatan Isra’ Mi’raj melibatkan murid-murid SMPN 2 Manokwari yang beragama Islam dari kelas 6 sampai kelas 9 yang diisi dengan tausiah oleh Ustazah Hapni Hasibuan, dari Majeslis Ulama Indonisia (MUI) Pusat.
Guru mata pelajaran agama Islam SMPN 2 Manokwari, Maesaroh menuturkan, peringatan ini sebagai upaya untuk mengingatkan siswa-siswi tentang sejarah Islam yang lebih mendalam, bukan hanya dari bapak ibu guru di sekolah saja, tetapi juga dari luar melalui dakwah yang diterima.
“Ini kegiatan peringatan hari-hari besar Islam di SMP Negeri 2 yaitu, Rohis semaksimal mungkin kita mengingatkan siswa, bahwa dia punya sejarah ke-Islaman lebih dalam dan mengenal Da’i-Da’i yang ada di Manokwari,” ujarnya kepada Tabura Pos disela-sela kegiatan.

Dirinya berharap, anak-anak sebagai generasi penerus bangsa mempunyai akhlak yang sangat diinginkan oleh negera.
“Intinya kita mempererat teman-teman kita yang muslim, bapak, ibu guru kita mengajak saling menghargai kegiatan ini sebagai pelajaran,” pungkasnya.
Sementara, Ustazah Hapni Hasibuan dalam tausiyahnya menceritakan tentang peristiwa perjalanan Nabi Muhammad yang dikenal sebagai Isra’ Mi’raj.
Disampaikan Ustazah, peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram, di Mekkah ke Masjidil Al Aqsa, di Yerusalem, hingga naik ke langit ke tujuh atau Sidratul Muntaha hanya dengan waktu satu malam, yang secara akal manusia tidak mungkin, namun hal itu bisa terjadi karena Allah telah menunjukan tanda-tanda kebesaranNYA.
Ustazah mengajak anak-anak untuk terus meningkatkan ketakwaan, aqidah, keimanan, mendekatkan diri kepada Allah, berlindung dan bersandar kepada Allah, serta menjaga Sholat dan ibadah lainnya, karena pertolongan dan perlindungan yang pasti hanya dari Allah SWT yang paling Maha pendengar dan mengetahui.
“Kalau kalian percaya kepada Allah maka lakukan semua perintahNYA, yaitu ucapkan Syahadat dan Sholat, ini adalah oleh-oleh dari Isra’ Mi’raj,” ujar Ustazah.
Ustazah Hasibuan menambahkan, dari peristiwa Nabi Muhammad, ada hikmah yang bisa diambil, yaitu cara menghadapi ujian atau cemooh dari orang lain, cara meningkatkan ketakwaan kepada Allah dan menjaga Sholat, karena Sholat adalah tiang agama.
“Siapa yang mendirikan Sholat maka dia telah mendirikan agama, dan siapa yang meninggalkan Sholat dia telah menghancurkan agama. Minta semua kepada Allah, terkabulnya doa kalian ketika benar-benar kalian meminta karena benar-benar membutuhkan,” pesannya.
Peringatan Isra’ Mi’raj SMP Negeri 2 Manokwari dengan tema meneladani akhlak Rosullulah SAW menjadi bekal pribadi yang unggul. [SDR-R3]