Manokwari, TP – Operasi Keselamatan Mansinam 2023 yang digelar selama 14 hari terhitung 6-20 Februari 2022, sudah dinyatakan berakhir.
Dari operasi tersebut, petugas Satlantas Polresta Manokwari mencatat ada 515 pelanggaran, didominasi tidak memakai helm, memakai knalpot racing dan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB).
Kasat Lantas Polresta Manokwari, Iptu Subhan S. Ohoimas merincikan, dari 515 pelanggaran, 123 pelanggaran ditilang karena berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Sedangkan 392 pelanggaran lain, tambah dia, hanya diberikan teguran, karena dianggap masih bisa diperingatkan atau diedukasi.
Selain pelanggaran, kata dia, pihak Satlantas juga mencatat ada 4 kecelakaan selama operasi ini dengan kerugian materil sekitar Rp. 10 juta. Dari 4 kejadian kecelakaan, lanjut dia, terdapat 5 korban, 2 orang mengalami luka ringan, sedangkan 3 orang menderita luka berat.
Menurut dia, Operasi Keselamatan Mansinam 2023 digelar dengan mengedepankan kegiatan humanis, sedangkan penindakan melalui penilangan secara selektif prioritas atau tindakan terakhir yang terpaksa harus diambil karena berpotensi menyebabkan kecelakaan.
“Dari hasil temuan di lapangan, ada beberapa pelanggaran yang dilakukan secara berulang. Artinya, pengendara mengabaikan disiplin berlalu lintas, sehingga terpaksa dilakukan penindakan,” jelas Ohoimas kepada para wartawan di Polresta Manokwari, Rabu (22/2).
Dikatakan Kasat Lantas, pelanggaran terjadi paling banyak dilakukan pengendara sepeda motor dengan jenis pelanggaran tidak memakai helm, memakai knalpot racing, dan TNKB.
Di samping itu, tambah Ohoimas, masih ada pengendara di bawah umur yang tentu merupakan kesalahan orangtua yang memberikan izin anaknya mengendarai kendaraan bermotor.
“Kalau pelanggaran helm ini juga banyak ditemukan di pejasa ojek yang tidak memberikan helm kepada penumpangnya. Ini juga yang terus kita edukasi dengan menyambangi para pejasa ojek untuk selalu mengutamakan keselamatan penumpang,” katanya.
Ditambahkan Ohoimas, berdasarkan hasil operasi jika dibandingkan tahun sebelumnya, mengalami penurunan. Tentu, kata dia, keberhasilan ini bagian dari kerja bersama instansi terkait dan masyarakat yang kesadarannya semakin meningkat.
Dirinya berharap melalui operasi ini bisa menjadi cipta kondisi memberikan situasi kamseltibcarlantas yang maksimal menjelang bulan Ramadhan, satu bulan ke depan.
“Ini yang kita harapkan, bagaimana masyarakat tidak melakukan pelanggaran, sehingga kecelakaan itu tidak terjadi,” tandas Kasat Lantas. [AND-R1]