Manokwari, TP – Peredaran narkotika jenis Ganja di Manokwari, kebanyakan berasal dari Jayapura, Papua dan ditengarai dipasok dari Papua Nugini. Pengedar narkotika memasok Ganja secara sembunyi-sembunyi melalui kapal laut.
Kepala Kantor Bea Cukai Manokwari, Johan Pandores mengatakan, Bea Cukai Manokwari mempunyai fungsi community protector atau pengawasan dan pencegahan.
Terkait maraknya peredaran narkoba, Pandores menegaskan, Bea Cukai Manokwari telah berkomitmen mendukung penuh pemberantasan peredaran barang haram tersebut.
Namun, ia menegaskan, Bea Cukai tidak bisa bekerja sendiri, termasuk instansi lain, harus ada suatu pemahaman agar bisa mencapai hal yang lebih optimal, karena awal penindakan itu berasal dari informasi yang masuk.
Diungkapkan Pandores, berdasarkan hasil pengawasan di lapangan Ganja beredar di Manokwari, kebanyakan dari Jayapura dan diduga berasal dari PNG, karena kemungkinan jalurnya cukup banyak.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/02/27/inilah-beberapa-harapan-dari-petugas-kebersihan/
Modus penyelundupan, ia mengakui, paling banyak memakai kapal penumpang yang diselundupkan secara sembunyi-sembunyi.
“Barang disimpan di tempat lain, pelakunya di tempat lain. Mereka biasanya tidak hanya 1 orang, tapi ada beberapa orang, makanya ada yang bisa kita tangkap, ada juga yang lolos,” jelas Pandores.
Ia mengatakan, salah satu kendala yang dialami, yakni dukungan di lapangan dan prasarana yang minim.
Sebab, ungkap dia, kapal penumpang itu besar, sehingga harus dilakukan screening satu per satu, sedangkan waktu kapal bersandar hanya sebentar saja.
“Kecuali target jelas dan posisinya diketahui, ketika dia turun, bisa langsung ditangkap. Bukan kecolongan, karena memang ada kendala dan kita tenggarai dalam satu kapal itu tidak hanya 1 orang, pasti ada beberapa orang dan mereka saling bekerja sama, sehingga kadang kita tangkap 1 orang, yang lain lolos. Ini jadi PR kita bersama,” tutup Pandores. [AND-R1]