Manokwari, TP – Bank Indonesia (BI) Perwakilan Papua Barat turut berpartisipasi dalam kegiatan puncak Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) di Lapangan Borasi Manokwari, Jumat (24/2).
Kegiatan yang dilaksanakan BI Papua Barat adalah sosialisasi program kegiatannya, sekaligus memberikan doorprize bagi masyarakat umum di hari peduli sampah.
Pantauan Tabura Pos, Staf Pengelolaan Uang Rupiah, BI Perwakilan Papua Barat, Arianto dan Irwan mensosialisasikan tentang peran BI sebagai salah satu bank yang mencetak dan mengedarkan uang rupiah.
Pada kesempatan itu, Arianto dan Irwan memberikan pertanyaan kepada masyarakat umum yang hadir di lapangan Borarsi tentang 3D dan bisa menjawab akan diberikan hadir. Terlihat, ASN dan masyarakat ikut antusias mengikuti kuis tersebut.
3D merupakan salah satu cara untuk mengidentifikasi ukiran uang yang ada ditangan, sehingga masyarakat mengenal lebih detail dan tidak tertipu dengan uang palsu.
“Untuk itu, kami berdua mengajak bapak ibu dan seluruh masyarakat agar tetap mencintai uang rupiah. Karena uang rupiah kita adalah sebagai simbol bangsa. Karena di negara ini kita harus menggunakan uang rupiah,” kata Arianto saat memberikan sosialisasi.
Arianto menambahkan, BI mensosialisasi uang rupiah dengan 5 Jangan atau 5J pertama, uang bapak itu Jangan disobek. Kedua, jangan dilipat. Ketika, jangan distaples, Ke-empat, jangan dibasahi dan jangan diremas.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/02/27/momentum-hpsn-mengingatkan-kesadaran-masyarakat-akan-dampak-sampah/
Uang rupiah merupakan symbol, sehingga tidak boleh diremas.
Sementara itu, Staf Unit Pengawas Sistem Pembayaran, BI Perwakilan Papua Barat, Ody dan Defa memberikan sosialisasi program BI tentang transaksi pembayaran non tunai kepada masyarakat, kemudian memberikan quis apa yang dimaksud dengan program Quick Response Code Indonesia Standard atau biasa disingkat QRIS.
Tidak lama, pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh salah satu anak sekolah dasar (SD).[FSM-R3]