Manokwari, TABURAPOS.CO – Seorang oknum aparat dilaporkan ke Polda Papua Barat atas dugaan pengrusakan dan perilaku kurang pantas terhadap korban atau pelapor, Jessie F. Joteny, Senin (21/11/2022) silam.
Menurut korban, kronologis kejadian bermula ketika terlapor datang ke rumahnya di Jl. Cendana, Irman Jaya, Manokwari, Minggu (20/11/2022) sekitar pukul 07.00 WIT. Lanjut Jessie, terlapor datang untuk menjemput istrinya yang ada di rumah korban.
Diceritakannya, pada awalnya terlapor mengetuk pintu rumah, tetapi yang membuka pintu adalah istrinya, lalu terlapor langsung menarik istrinya. Namun, kata dia, terlapor sempat merusak dengan menendang pintu kamar sampai terlempar, termasuk melontarkan kalimat kurang pantas.
Dengan kejadian itu, korban melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polda Papua Barat untuk ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum.
Jesssie mengaku tidak mengenal oknum aparat ini, hanya mengenal istrinya yang saat itu menumpang di rumahnya untuk membuat skripsi, Sabtu (19/11/2022).
“Istrinya menginap di rumah saya sampai Minggu (20/11/2022). Dia bersama temannya datang dan ribut di rumah saya. Dia pukul istri dan tendang pintu kamar saya sampai terlepas dan jatuh ke lantai,” kata Jessie kepada Tabura Pos via ponselnya, belum lama ini.
Ia mengaku tidak terima dengan tindakan oknum aparat yang menendang pintu kamar sampai rusak dan mengeluarkan kalimat kurang pantas, bahkan bernada ancaman.
Menurut Jessie, dia sudah dipanggil untuk memberi keterangan di Polda Papua Barat perihal peristiwa itu. Namun, ia mengaku kecewa, karena mereka hanya mengambil tindakan pengrusakannya, sementara dugaan penghinaan dan pencemaran nama baiknya, tidak dimasukkan.
“Yang saya pertanyakan, kenapa penghinaan dan pencemaran nama baik tidak dimasukkan ke dalam BAP. Jujur, saya sampai hari ini masih trauma. Saya dimaki-maki dan dipermalukan. Dia teriak bahwa saya ini adalah perempuan lo*t*, di teras rumah saya,” sesal Jessie.
Ditambahnya korban, hal yang dipertanyakan, mengapa persoalan dugaan pencemaran nama baik dan penghinaan tidak dimasukkan, padahal sudah jelas ada bukti berupa video dan foto.
Ia menyebutkan, oknum aparat ini sudah datang menemui pihak keluarga korban dan meminta agar persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan, tetapi pihak keluarga korban tidak terima. “Kami akan tempuh proses hukum supaya ada efek jera bagi oknum ini,” klaim Jessie. [FSM-R1]