Manokwari, TP – Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari melepas 186 calon wisudawan/wisudawati program studi ilmu hukum angkatan XXXVIII, tahun akademik 2021/2022.
Proses pelepasan calon wisudawan/wisudawati kembali ke orang tua, berlangsung di halaman Kampus STIH Sanggeng, Kamis (2/3) oleh Ketua STIH Manokwari, Dr. Filep Wamafma.
Setiap wisudawan/wisudawati didampingi orang tua wali naik ke panggung menerima cinderamata dan ucapan selamat dari senat STIH Manokwari.
Ketua STIH Manokwari, Filep Wamafma menyampaikan terima kasih kepada para orang tua calon wisudawan/wisudawati, karena telah mempercayai perguruan tinggi yang dipimpinnya sebagai tempat anak-anaknya kuliah.

Filep Wamafma mengklaim, STIH Manokwari sudah banyak berkembang, dimana setelah 48 tahun berdiri, di bulan Februari 2022, STIH Manokwari mendapatkan Akreditasi Baik Sekali, dan menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta pertama di tanah Papua yang memperoleh predikat tersebut.
“Kita harus bangga, karena kerja keras semua pihak maka kita bisa menghasilkan akreditasi institusi yang dalam kategori Baik Sekali. Anda akan keluar, tetapi kami akan memastikan selama 4 tahun ke depan minimal kita bertahan,” ujar Filep Wamafma.
Lanjut, Filep Wamafma, gelar sarjana hukum (SH) yang akan segera diperoleh para calon wisudawan/wisudawati merupakan hasil jerih payah yang selama ini telah dilalui.
Ketua STIH Manokwari ini berpesan kepada para calon wisudawan/wisudawati dapat mengembangkan diri dengan ilmu yang sudah diperoleh untuk memperoleh pekerjaan, dan tidak berpatokan menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Sekolah tidak pernah menjanjikan seseorang itu punya pekerjaan, sekolah hanya menyiapkan ilmunya, selanjutnya kalian yang mencari, menemukan jati diri masing-masing di luar sana,” pesan Filep Wamafma.
Tidak lupa Filep Wamafma berpesan, agar alumni STIH Manokwari selalu menjaga nama baik dan tidak melupakan almamaternya, serta bisa mendukung pengembangan STIH lebih maju dan berkembang ke depannya.
BACA JUGA : https://taburapos.co/2023/03/03/soal-dugaan-pemalsuan-dokumen-tujuh-pegawai-dipanggil-penyidik/
“Saya ingin ingatkan semua untuk menjadi civitas akademika STIH Manokwari, walaupun sebentar lagi kalian akan melepaskan almamater kalian. Seburuk-buruknya kampus ini, kampus ini telah menyiapkan masa depan kalian, seburuk-buruk dosen yang mengajar, tetapi mereka memberikan ilmunya setulus hati,” imbuh Wamafma.
Hal senada disampaikan Ketua Yayasan STIH Manokwari, Petrus Makbon. Dirinya menyampaikan terima kasih kepada orang tua yang telah mempercayai kampus STIH untuk tempat anak-anaknya menimba ilmu, dan turut membantu pengembangan kampus.
“Pak Ketua sudah memikirkan sampai dengan wisuda besok, kita datang dengan bangga hati, kita sedang berusaha yang terbaik untuk anak-anak, mari kita sama-sama menghargai apa yang sudah diusahakan,” imbuhnya. [SDR-R3]