Manokwari, TABURAPOS.CO – Pasar sementara untuk pedagang pasar Sanggeng diresmikan Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw bersama Bupati Manokwari, Hermus Indou, Rabu (8/3). Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita.
Bupati meminta kepada para pedagang, tidak saling gontok-gontokan dan berebut tempat, karena masih terbatas, sehingga ada pedagang yang dapat lebih dahulu dan ada yang masih menunggu.
“Saya harapkan kerja sama untuk tidak gontok-gontokan, tapi ikhlaskan teman-teman yang dapat lebih dahulu. Jangan sampai pembagian menjadi masalah baru dan berdampak negatif,” ujar Hermus disela-sela peresmian.
Hermus meminta, pasar sementara dimanfaatkan dengan baik untuk kebaikan dan kesejahteraan bersama.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Perindagkop) dan UMKM Kabupaten Manokwari, Yan Ayomi, menyatakan pasar sementara akan dimanfaatkan para pedagang selama pembangunan Pasar Sanggeng yang baru dilaksanakan. Sebab, pembangunannya diperkirakan memakan waktu selama setahun.
Dikatakan Ayomi, selain pasar sementara yang diresmikan, di eks Taman Besi, belakang area perbankan Sanggeng, Pemkab Manokwari juga menyiapkan satu lokasi lagi yakni di Jalan Percetakan.

Lanjutnya, jika pasar sementara di dua lokasi itu sudah dibangun, maka akan dapat menampung 700 pedagang baik kios, los, hamparan, meja dan tempelan.
“Fasilitas yang disiapkan pemerintah, dikhususkan bagi pedagang yang selama ini aktif berjualan, data yang masuk di kami 500 lebih, kami minta fasilitas yang disiapkan bersifat sementara untuk dijaga,” sebut Ayomi.
Alokasi untuk pembangunan fasilitas sementara di Manokwari senilai Rp 900 juta lebih tahun anggaran 2022, dan tahun 2023 ditambah menjadi Rp 7 miliar lebih.
Pantauan Tabura Pos, pembagian lapak bagi pedagang di pasar sementara berjalan dengan aman dan lancar. Setiap pedagang, selain kios, mendapatkan bantuan tenda yang bisa digunakan jangka panjang selama 2 tahun. [SDR-R3]