Ransiki, TABURAPOS.CO – Belum meratanya penempatan tenaga guru pada satuan pendidikan Tingkat SD, SMP dan SMA di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) memaksa Dinas Pendidikan Kabupaten Mansel harus mengambil langkah mengatasi masalah pemerataan guru.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mansel, Tera Auri mengatakan, penyebaran tenaga guru pada sejumlah satuan pendidikan di Kabupaten Mansel memang masih menjadi perhatian serius pihaknya.
Pasalnya, ungkap Auri, sampai hari ini masih terjadinya kekurangan tenaga guru pada sejumlah satuan pendidikan, baik SD, SMP dan SMA di Distrik Neney, Tahota dan Dataran Isim.
“Untuk mengatasi masalah pemerataan guru ini, kita harus membuka seleksi P3K guru dan mengangkat serta memidahkan tenaga guru dari sekolah yang guru nya menumpuk ke sekolah yang kekurangan guru,” kata Auri saat dikonfirmasi Tabura Pos via telepon, Senin (14/3).
Lanjut dia, satu-satunya cara untuk mengatasi penumpukan guru adalah mengurangi jumlah guru Kontrak daerah dengan mengangkat menjadi P3K dan menempatkan mereka pada sekolah-sekolah di pjnggirin dan distrik terjauh yang masih terjadi kekurangan guru.
Hanya saja, Auri pun meminta, supaya para guru yang ditempatkan di kampung-kampung betah dalam bertugas maka harus di terima keberadaan mereka dan dijaga serta dijamin keamanan-nya, bukan sebaliknya mengancam keamana mereka sehingga guru menjadi tidak betah dalam bertugas.
Dirinya menegaskan, jika masyarakat kampung menolak kehadiran guru non-Papua untuk tinggal dan bertugas di kampung, maka semua itu bisa dikoordinasikan dengan baik dengan mengemukakan alasan yang jelas sehingga bisa di lakukan pergantian sesuai keinginan masyarakat kampung.
“Masyarakat harus ikut menjaga keamanan dan kenyamanan guru di kampung, supaya mereka betah dalam bertugas,” tukas Auri. [BOM]