Oransbari, TP – Belum tuntas penyebab kematian 2 wanita yang diduga akibat keracunan minuman keras (miras) jenis cap tikus (CT) di Ransiki, beberapa waktu lalu. Kasus kematian yang diduga karena keracunan miras kembali terjadi di Wilayah hukum Polres Manokwari Selatan (Mansel) tepatnya di Distrik Oransbari.
Jumat (19/11), Polsek Oransbari menerima laporan adanya 4 pria yang diduga keracunan setelah mengkonsumsi miras jenis CT. Sayangnya, 2 pria diantaranya dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan medis di fasilitas kesehatan terdekat.
Kapolsek Oransbari, Ipda Irawan SP yang dikonfirmasi soal kabar tersebut, membenarkannya, bahwa 2 pria di Oransbari meninggal diduga karena keracunan miras jenis CT.
Kronologisnya, Irawan menerangkan, pada Jumat (19/11) siang hari, 4 pria masing-masing berinisial HYW, RS, BI dan YM, mengkonsumsi miras jenis CT sebanyak 2 botol di rumah BI di Oransbari, dari kediaman BI mereka kembali melanjutkan pesta miras di Pantai Waroser Oransbari, sebanyak 2 botol CT.
Menjelang petang, 4 pria tersebut melakukan perjalanan ke Ransiki dengan menumpangi mobil jenis Toyota Rush berwarna hitam yang dikendarai oleh BI. Setibanya di Ransiki mobil sempat berputar-putar di Ransiki, lalu kembali ke Oransbari, sekitar pukul 21.00 WIT.
Setibanya di kampung Maibuki, Distrik Oransbari, 4 pria tersebut sempat berselisih paham dengan warga setempat yang berujung pada cekcok dan perkelahian dengan warga kampung setempat, sehingga mobil Toyota Rush hitam yang mereka kendarai terpaksa di tinggalkan di lokasi kejadian, sementara 4 pria itu menyelamatkan diri.
Setelah berhasil selamat dari warga kampung Maibuki, 2 pria berinisial HYW dan BI langsung memutuskan untuk melaporkan kejadian yang mereka alami ke Polsek Oransbari.
“Anggota saya yang saat itu piket, saat menerima laporan kejadian langsung mengarahkan para korban untuk diperiksa di Puskesmas Oransbari, tetapi setelah diperiksa di Puskesmas Oransbari mereka langsung balik ke rumah masing-masing,” kata Irawan melalui sambungan telepon seluler, Rabu (24/11).
Lanjut dia, bukannya balik dan beristirahat, setelah dari Puskesmas Oransbari, RS dan BI kembali berkumpul bersama HYW untuk melanjutkan mengkonsumsi miras CT sebanyak 1 botol di rumah HYW, sedangkan YM memutuskan untuk tetap di rumahnya.
Keesokan harinya, setelah bangun dari tidur, HYW mengeluhkan sakit pada dada, sesak nafas dan kedua matanya sudah tidak bisa melihat, orang tua HYW yang menerima keluhan anaknya lalu membuat susu putih untuk diminum oleh HYW.
Namun, setelah meminum susu putih, HYW justru muntah-muntah, sehingga pada pukul 14.00 WIT, pihak keluarga memutuskan untuk membawa HYW ke Puskesmas Oransbari untuk mendapatkan perawatan medis, tetapi sekitar pukul 16.10 WIT, HYW menghembuskan nafas terakhir dan dinyatakan meninggal dunia, sehingga jenazah korban dikembalikan ke rumah duka di Kampung Waroser untuk disemayamkan oleh pihak keluarga.
Irawan melanjutkan, menerima kabar meninggalnya HYW, penyidik Unit Reskrim Polsek Oransbari langsung mendatangi rumah duka untuk mengambil keterangan awal. Selanjutnya, dari rumah duka, tepatnya sekira pukul 21.00 WIT, pihaknya menyambangi rumah saudara RS untuk melihat kondisinya tetapi pihak keluarga telah membawa RS ke Puskesmas Oransbari, karena mengeluhkan sesak nafas dan kedua matanya tidak bisa melihat, pusing dan sakit kepala.
Dari Puskesmas Oransbari, pihaknya melanjutkan kunjungan kerumahnya BI, tetapi BI juga mengeluhkan sesak nafas, pusing dan mata kabur, sehingga pihaknya menyarankan kepada keluarga agar membawa BI ke Puskesmas Oransbari untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Usai kunjungan ke BI, pihak kepolisian melanjutkan kunjungan ke sodara YM, untuk meminta kepada pihak keluarga supaya YM juga dibawa ke Puskesmas Oransbari guna diperiksa kondisi kesehatannya.
Keesokan harinya, lanjut Irawan, pihak kepolisian mendapat kabar dari keluarga BI, jika yang bersangkutan telah dirujuk dari Puskesmas Oransbari ke RSAL dr. Azar Zahir Manokwari untuk dirawat intensif dan perkembangan kondisi kesehatan BI kini mulai membaik.
Di akuinya, kondisi BI sampai hari ini memang sudah dalam kondisi mulai membaik, tetapi karena masih dalam perawatan medis sehingga pihaknya belum bisa mengambil keterangan sebagai korban sekaligus saksi atas kejadian tersebut.
“Kita masih menunggu kesembuhan BI, karena yang bersangkutan saksi kunci, dia juga yang mengetahui awal kejadian ini secara detail, dia juga yang mengendarai mobil, kita doakan supaya BI cepat sembuh, sehingga proses penyelidikan bisa berjalan dengan baik,” pinta Irawan.
Lebih lanjut, mengenai penyebab kematian HYW dan RS, dia mengatakan, pihak kepolisian belum bisa menyimpulkan secara pasti penyebab kematian dari HYW dan BI. Namun, dugaan sementara, keduanya meninggal dunia karena keracunan miras.
Disinggung apakah terdapat unsur tindakan kriminal atas kematian HYW dan RS. Dirinya mengaku, pihaknya pun belum dapat menyimpulkan, karena keterangan saksi yang sudah diperiksa, pemukulan yang dilakukan masyarakat terjadi terhadap BI dan YM, sedangkan kedua almarhum tidak sempat dipukul.
Begitu pula, terkait asal-usul miras CT yang dikonsumsi 4 pria ini, pihaknya belum melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui asalnya dari mana, karena saksi korban yang hendak diperiksa yakni BI masih dalam perawatan medis.
Meski begitu, Irawan menegaskan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematian kedua korban dan asal usul miras itu diperoleh. “Pastinya, siapa yang menjual dan siapa yang memproduksi miras itu, akan kita proses sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tandasnya. [BOM-R3]