
Ransiki, TP – Kericuhan yang terjadi di Distrik Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Kamis (16/12) pagi, mengakibatkan akses transportasi lintas Kabupaten lumpuh total.
Masa yang mulai bergerak sekira pukul 09.30 WIT, dengan melakukan tindakan anarkis, pemalangan jalan dan pengrusakan fasilitas Pemerintah, akhirnya melumpuhkan aktivitas Pemerintah di Lingkungan Kabupaten Mansel.
Parahnya lagi, karena kericuhan yang terjadi tepatnya di Kota Ransiki sebagai Ibukota Kabupaten Mansel, mengakibatkan akses transportasi dari Kabupaten Manokwari dengan tujuan Pegunungan Arfak (Pegaf), Kabupaten Teluk Bintuni atau sebaliknya.

Kendaraan yang datang dari arah Manokwari maupun Teluk Bintuni memutar balik untuk menghindari amukan masa.
Transportasi di dalam Kota Ransiki sendiri, mobil angkutan umum yang melayani rute Manokwari – Mansel, juga terpaksa berhenti beroperasi lantaran aksi masa yang terus anarkis, dan melakukan pemalangan di sejumlah titik di dalam Kota Ransiki.
Bukan cuma arus transportasi, Pemerintah dan perekonomian di Kabupaten yang baru berumur 9 tahun ini pun lumpuh total, para pedagang dan pemilik toko memilih menutup tokonya untuk menghindari amukan masa dan kerugian yang besar.
Hingga pukul 13.56 WIT (saat ini), masa masih bertahan di Pendopo Kantor Bupati Mansel bersama jenazah milik keluarga mereka yang mereka duga meninggal dunia karena vaksin. [BOM-R3]