Manokwari, TP – Sekitar 300 warga Kampung Susumuk, Kabupaten Maybrat sudah meninggalkan lokasi pengungsian sejak peristiwa penyerangan di Pos Koramil Kisor Maybrat yang menewaskan 4 prajurit TNI beberapa waktu lalu.
Selain sudah kembali ke rumahnya, aktifitas di sekolah baik tingkat SD, SMP maupun SMA juga sudah mulai dibuka. Namun, beberapa warga sebagian masih mengungsi dan berada di hutan lantaran masih merasa takut dan mendapat ancaman dari kelompok tertentu.
Pangdam XVIII Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, telah menyampaikan kepada Dandim dan jajaran di Kisor Maybrat untuk terus melakukan koordinasi serta menghimbau masyarakat untuk segera kembali apalagi menjelang perayaan Natal tahun 2021.
Kehadiran TNI Polri didaerah, tegas dia bukan sesuatu yang harus ditakuti, sebab TNI berasal dari rakyat dan untuk menjaga rakyat.
“Jadi masyarakat jangan takut kembali, kemudian masyarakat yang bersebrangan jangan terus mengancam apalagi dihari Natal,” ucap Pangdam XVIII Kasuari kepada wartawan di Mapolda Papua Barat, Rabu (22/12/2021).
Pangdam mengingatkan, agar kelompok tersebut segera menyudahi melakukan pengancaman kepada masyarakat dan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk kembali ke kampung mereka guna merayakan Natal.
“Kalau daerah lain sebagian masyarakat sudah kembali, di Susumuk ada sekitar 300 warga yang sudah kembali, sekolah sudah buka, hanya mungkin ada beberapa orang yang saya monitor masih ada beberapa orang dihutan karena mereka diancam oleh kelompok tadi,” pungkasnya. [AND-R3]