
Ransiki, TP – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Frengki Mandacan, S.Sos, MA, membeberkan sejumlah gagasannya yang telah Ia usulkan dalam APBD Tahun Anggaran 2022, untuk membangun dan mengembangkan potensi perikanan di Kabupaten Mansel.
Menurut Mandacan, berdasarkan hasil pemetaan wilayah perikanan yang dilaksanakan oleh dinas yang dia pimpin, Wilayah Kabupaten Mansel memiliki banyak potensi alam terutama di sektor perikanan yang perlu dikembangkan oleh Pemerintah daerah melalui dinasnya.
Ia mengungkapkan, program prioritas pertama yang akan dijalankan Dinas Perikanan di Tahun Anggaran 2022 adalah mengembangkan potensi perikanan kolam atau budidaya ikan air tawar untuk meningkatkan minat makan ikan bagi masyarakat di daerah pedalaman atau daerah yang jauh dari lautan.
Untuk mengembangkan potensi perikanan budidaya ikan air tawar, Dinas Perikanan Kabupaten Mansel akan membantu masyarakat untuk pembangunan dan pemeliharaan kolam ikan, memberikan bantuan benih ikan dan pakan ikan.
Sedangkan, untuk pengembangan perikanan tangkap, pihaknya telah melaksanakan tatap muka dengan sejumlah kelompok nelayan yang ada di Oransbari, Ransiki dan Momiwaren, dan merencanakan untuk membantu para nelayan dalam pengadaan rumpon laut dangkal.
“Untuk bantuan rumpon laut dangkal, kita akan berikan 1 unit Oransbari, 1 unit di Ransiki dan 6 unit di Momiwaren karena perairannya memiliki potensi ikan yang sangat banyak,” kata Mandacan kepada Tabura Pos di ruang kerjanya, belum lama ini.
Lanjut dia, khusus untuk kelompok nelayan tuna, Dinas Perikanan akan berkoordinasi dengan Pemkab Mansel untuk mengupayakan pembangunan cold storage atau ruang penyimpanan ikan dengan suhu dingin, sehingga hasil tangkapan nelayan bisa ditampung dan dijual ke Kabupaten tetangga seperti Kabupaten Biak dan sekitarnya, supaya nelayan tidak perlu bersusah payah harus menjual ikan ke Makassar maupun pulau lainnya.
Menurut Mandacan, Kabupaten Mansel sebagai daerah penyangga, maka sudah sepatutnya Pemerintah daerah bisa mengembangkan potensi perikanan di Kabupaten Mansel sehingga menarik perhatian masyarakat Kabupaten tetangga untuk dapat membeli ikan di Mansel guna meningkatkan roda perekonomian masyarakat.
“Bila perlu kita bangun Pelabuhan Perikanan, kalau Kepala daerah setuju, kita siap bangun Pelabuhan Perikanan di Pantai Bobo, rancangannya sudah ada,” tambah dia.
Disisi lain, Mandacan menilai, Kampung Yekwandi di Distrik Momiwaren, juga memiliki potensi perikanan kolam yang harus dikembangkan. Untuk itu, Dinas Perikanan akan berupaya agar kelompok nelayan Yekwandi dapat memiliki keramba jaring apung untuk budidaya perikanan, sehingga ikan yang bobotnya besar dengan nilai gizi tinggi bisa di ekspor keluar negeri.
Di Yekwandi, lanjut Mandacan, Dinas Perikanan juga berencana untuk memberdayakan kelompok nelayan lokal untuk mengembangkan budidaya rumput laut.
Dirinya menegaskan, berbicara soal perikanan, harus memiliki investasi yang besar asalkan Kepala daerah bersedia untuk membangun sampai selesai, bukan setengah-setengah atau bertahap karena bisa menghambat pertumbuhan ekonomi.
“Ini hal yang perlu diperhatikan dan dilihat oleh Kepala daerah, supaya pembangunan ini nyata dan semakin maju kedepannya,” pinta Mandacan.
Dirinya mengaku, tahun ini, Dinas Perikanan Mansel usulkan anggaran sebesar Rp 8 miliar, untuk membiayai belanja langsung sebagaimana yang dia paparkan. Namun, jika usulan tersebut tidak mendapat respon positif dari Kepala daerah, maka dia pun tidak dapat berbuat apa-apa.
“Kalau tidak ada anggaran sesuai usulan, yah kita nonton saja, lebih baik saya berhenti saja, karena percuma saya menjabat kalau tidak ada yang bisa saya kerjakan untuk masyarakat,” pungkas Mandacan. [BOM-R3]