
Manokwari, TP –Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Barnabas Dowansiba, meminta agar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Papua Barat, segera melaksanakan tatap muka terbatas.
“ Sekolah yang sudah launching merdeka belajar, saya sudah bicara, saya bilang proses belajar tatap muka terbatas harus segera dilakukan, di seluruh Papua Barat,” ujar Dowansiba kepada para wartawan setelah acara penyerahan puluhan kendaraan operasional di halaman SMA Negeri 2 Manokwari, Rabu (5/1).
Menurut Dowansiba, sarana prasarana pendukung dilaksanakannya belajar tatap muka terbatas dari setiap sekolah sudah sangat memadai seperti penerapan protokol kesehatan, tempat cuci tangan selain capaian vaksinasi Covid-19 bagi peserta didik di masing-masing SMA/SMK.
“ Contohnya di SMA Negeri 2 dari 1.160 siswa-siswi, tinggal 150 yang belum, artinya inikan tinggal sedikit, sehingga saya perintahkan belajar tatap buka terbatas segera dilaksanakan, kalau masalah teknisnya pihak sekolah yang atur,” jelas Dowansiba.
Dowansiba menyebutkan, alasan lain belajar tatap muka terbatas harus segera dilaksanakan, untuk memberikan motivasi bagi siswa/i, guru dan sekolah lain, bisa mengetahui karakter masing-masing anak dan materi belajar yang selama ini diterima secara online bisa diterima langsung.
“ Terutama anak-anak kelas 1 yang baru mendaftar, kan selama ini belajar online, sehingga tidak mengenal satu sama lain, kalau tatap muka terbatas bisa dilaksanakan, guru bisa mengenal anak didiknya, mengatahui karakter dari masing-masing anak-anak didiknya,” ungkap Dowansiba.
Dowansiba menambahkan, dirinya berani mengintruksikan agar SMA/SMK segera bisa melaksanakan belajar tatap buka terbatas, karena sudah ada surat dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tentang ketentuan syarat belajar tatap muka terbatas harus vaksin, sementara sambung Dowansiba, rata-rata sekolah sudah menyampaikan capain vaksinasi peserta didiknya.
“ Bukan saya yang mengatakan, itu IDI yang mengatakan, sedangkan surat keputusan bersama empat menteri menganjurkan peserta didik harus vaksin,” jelasnya.
Dowansiba mempersilahkan, pihak SMA/SMK bisa mulai menerapkan belajar tatap muka terbatas di sekolah masing-masing sejak tanggal 7 Januari 2021 mendatang atau tepatnya saat masuk pasca libur natal dan tahun baru.
“ Kita juga sudah menurunkan bantuan sekolah daerah untuk sekolah bisa digunakan untuk kepentingan sekolah salah satunya sarana prasarana kesehatan,” pungkas Dowansiba. [SDR-R4]