
Manokwari, TP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat, melalui Dinas Pendidikan Papua Barat, menyalurkan dana bantuan praktek kerja industri (Prakerin) bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se Papua Barat senilai Rp 4,1 miliar.
Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Arius Mofu menyampaikan, bantuan dana Prakerin akan diberikan kepada semua SMK di Papua Barat, baik yang ada di kota, pinggiran maupun terpencil.
Dijelaskannya, bantuan dana itu telah ditransfer ke masing-masing rekening sekolah dengan harapan bisa membantu pelajar dari masing-masing SMK saat menjalani praktek kerja industri.
“SMK merupakan pendidikan vokasi. Mereka ini, kalau kita tidak dukung bagaimana mereka bisa melakukan praktek kerja industri. Sebab, mereka saat Prakerin ada yang keluar daerah seperti di Jawa dan ada juga yang di Jayapura, kalau hanya mengandalkan dana dari sekolah maupun orang tua maka tidak cukup, sehingga harus ada bantuan,” ujar Mofu kepada para wartawan di sela-sela pelantikan Kepala Suku Byak Papua Barat di salah satu hotel di Manokwari, Kamis (6/1).
Lanjut Mofu menjelaskan, dana bantuan Prakerin ini, diberikan kepada 56 dari 57 SMK di Papua Barat, dan jumlahnya bervariasi disesuaikan dengan letak geografis dimana SMK itu berada dan jumlah pelajar dari masing-masing sekolah.
“Meski masih jauh dari harapan tetapi ada, karena Dinas Pendidikan juga memberikan bantuan lainnya seperti ke Siswa Adem dan bantuan yang lain. Dana ini sudah disalurkan secara simbolis oleh Pak Gubernur. Harapannya bisa membantu pelajar yang akan Prakerin,” pungkas Mofu.
Mantan Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Oiukumene ini menambahkan, Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat selain memberikan bantuan dana Prakerin, juga memberikan bantuan kendaraan roda dua dan jonson motor tempel sebagai kendaraan operasional bagi para kepala SMA/SMK dan SLB, pengawas dan empat kepala cabang dinas Pendidikan Papua Barat.
“Bantuan itu merupakan program Pak Gubernur melalui Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat untuk operasional dan jumlahnya cukup banyak. Pemberian kendaraan operasional itu disesuaikan dengan geografis sekolahnya,” sebutnya.
Di samping itu tambah Mofu, ada juga bantuan satu unit drone, kamera, handy cam sebanyak enam unit diberikan kepada Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dengan tujuan bisa membantu saat ada kegiatan yang dilakukan secara online.
“Karena setiap tahun ada musyawarah, ada lomba yang kami lakukan yang tidak harus menghadirkan peserta ke provinsi karena ada keterbatasan biaya, transportasi dan lainnya. Sehingga, diharapkan bantuan peralatan itu bisa membantu,” pungkasnya. [SDR-R4]