Ransiki, TP – Tuhan Yesus Kristus telah menganugerahkan tahun yang baru, tahun 2022, untuk dimasuki dan dijalankan dalam hidup tiap-tiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Sang Juru selamat.
Hal ini disampaikan Ketua Klasis GKI Ransiki, Kabupaten Manokwari Selatan, Pdt. Frans Mofu, S.Th, kepada Tabura Pos di ruang kerjanya, Jumat (7/1).
Dikatakan Mofu, pada tahun Rahmat Tuhan ini, Gereja Kristen Injili (GKI) di Tanah Papua masih berpedoman pada Thema Sentral GKI yaitu ‘Doa Tuhan Yesus, Datanglah Kerajaanmu’.
Tema ini, lanjut Mofu, menginspirasikan GKI mulai dari Badan Pekerja Sinode, Klasis dan Jemaat bahwa Tuhan Yesus Kristus sedang datang dan akan datang untuk menyelamatkan umat manusia.
Dengan demikian, Tuhan menginginkan agar Gereja harus lebih mendekatkan program pelayanan yakni persekutuan, kesaksian dan pelayanan untuk menjawab kebutuhan masyarakat, lebih khusus Umat Kristiani yang paling mendasar, bukan saja soal kebutuhan rohani tetapi juga kebutuhan jasmani.
“Bukan saja soal kebaktian di Gereja Tuhan tetapi juga kerja nyata di lingkungan kerja masing-masing umat Tuhan, baik di darat, kebun, di laut, pesisir Pantai, tokoh, Pasar dan kantor, bahkan dalam kehidupan bertetangga, harus mampu mewujudkan Cinta Kasih Tuhan terhadap sesama,” ucap Mofu.
Khusus untuk Klasis GKI Ransiki, lanjut dia, akan terus sejalan dan selaras dengan program GKI yang akan diputuskan dalam Sidang Sinode GKI di Tanah Papua di tahun 2022, yang akan berlangsung beberapa bulan ke depannya.
Merujuk pada itu semua, dikatakan Mofu, ada 3 hal yang harus Sinode, Klasis dan Jemaat lihat dalam tahun pelayanan 2022, yaitu tentang Pandemi Covid-19 yang belum selesai. Hal itu, memberi peringatan kepada Gereja untuk tetap membantu Pemerintah dalam pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 yaitu dengan melaksanakan pelayanan Tuhan tanpa mengabaikan protokol kesehatan.
Hal kedua tentang peran perempuan sebagai Ibu, artinya Gereja harus benar-benar memperhatikan peran seorang ibu dalam pelayanan kepada anak-anaknya, sehingga upaya GKI untuk melahirkan anak-anak Tuhan yang beriman dan taat akan firman dapat diwujudnyatakan.
Hal yang ketiga adalah lingkungan, artinya Gereja juga memiliki peran penting dalam menjaga dan melestarikan lingkungan yang beriman atau terus-menerus memperbaharui manusia dalam kehidupannya supaya semakin lebih baik. Sebagaimana yang dikumandangkan dalam masa Raya Natal yaitu ‘Cinta Kasih Kristus yang menggerakkan Persaudaraan’.
“Sodara kita ada dilingkungan kita, tidak jauh diseberang sana, maka Cinta Kasih Kristus itu harus diwujudkan dalam kehidupan kita sehari-hari di lingkungan kita, artinya saling menghormati dan menghargai dengan sesama kita dan tidak membatasi hak hidup dan berinteraksi dengan orang lain,” pungkas Mofu.
Baca Juga :
WNA Dari 13 Negara Dilarang Masuk ke Indonesia
Dirinya berpesan, jika orang berpandangan bahwa tahun baru ini penuh dengan rahasia, maka dengan iman dan percaya, Umat Kristen harus yakin bahwa tahun ini adalah tahun yang diberkati dan dirahmati oleh Tuhan Yesus Kristus, maka janganlah takut, ragu dan bimbang dalam menjalani kehidupan yang sejati dengan berpegang teguh pada janji Tuhan. [BOM-R3]
