
Manokwari, TP – Puskesmas Wosi, Kabupaten Manokwari membenarkan adanya 1 kasus demam berdarah (DBD) di wilayah kerjanya.
Satu kasus DBD itu berada di wilayah Transito, Wosi dan pasien sudah ditangani dengan baik ketika menjalani perawatan medis di RSUD Manokwari.
“Pasien sempat dirawat di RSUD Manokwari. Setelah mendapatkan laporan dari rumah sakit, kita langsung turun melakukan verifikasi di lapangan,” kata surveilans Puskesmas Wosi, Senry Yertas yang dikonfirmasi Tabura Pos di Puskesmas Wosi, Rabu (22/6).
Ia menerangkan, tahapan verifikasi lapangan dimaksudkan untuk mengunjungi rumah pasien untuk melakukan penyelidikan epidemologi.
“Kita melakukan penyelidikan epidemologi di rumah pasien dan tetangga pasien sampai radius 100 meter,” jelas Senry Yertas.
Diutarakannya, dalam tahapan penyelidikan epidemologi di rumah pasien dan rumah tetanga dengan radius 100 meter, tim melihat penampungan air di rumah pasien dan tetangganya.
“Setelah kita melakukan penyelidikan epidemologi, habis itu baru kita buat laporan dari hasil yang kita lakukan itu. kita hitung angka bebas jentiknya. Jadi, dihitung, setelah itu dinas yang menentukan di-fogging atau cuman pemberian abate. Namun, setelah dinas melihat laporan, harus di-fogging,” jelasnya.
Menindaklanjuti hasil pemeriksaan dari Dinas Kesehatan, sambung Senry Yertas, Puskesmas Wosi sudah melakukan fogging atau penyemprotan di rumah pasien dan rumah tetangga dengan radius 100 meter.
“Fogging pertama hari Jumat lalu dan fogging siklus sikulus nanti Jumat pagi jam 6, tanggal 24 Juni, satu kali lagi,” rincinya.
Ia mengatakan, dengan melakukan fogging sebanyak dua kali di wilayah tersebut, memang sudah aman, tetapi masyarakat tetap diingatkan tetap menerapkan pola hidup sehat dan menciptakan lingkungan yang bersih.
Dia juga mengaku sudah menemui ketua RT setempat supaya bisa mengimbau warga melakukan gotong royong menjaga kebersihan supaya lingkungan bersih.
“Dua kali fogging sudah aman, tetapi lebih bagus lagi jaga kebersihan lingkungan, karena di daerah situ memang sangat-sangat kotor. Sampah di mana-mana. Hindari ada genangan air di kaleng,” imbau Senry Yertas.
Diakuinya, berdasarkan informasi yang diterima Puskesmas Wosi dari rumah sakit, pasien yang disebut menderita DBD sudah sembuh dan diizinkan pulang ke rumahnya. [SDR-R1]