Sekda minta semua pihak mendukung
Manokwari, TABURAPOS.CO – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat, adakan rapat koordinasi Provinsi Papua Barat bersama instansi teknis, tentang pendataan awal Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tahun 2022, berlangsung di Aston Niu Manokwari, Kamis (15/9).
Rakoor tersebut, dibuka dan diikuti Sekda Papua Barat, Nataniel D. Mandacan. Dirinya, meminta dukungan semua pihak untuk ikut mensukseskan pelaksanaan Regsosek tahun 2022 yang akan dilaksanakan BPS Papua Barat, dan kabupaten kota di Papua Barat.
Mandacan mengatakan, pelaksanaan Regsosek tahun 2022 sangat diperlukan guna memperbaiki data-data yang dibutuhkan pemerintah, salah satunya untuk kepentingan penyaluaran bantuan sosial (Bansos).
Menurut Mandacan, melalui pendataan yang baik dan valid, maka bantuan sosial yang akan disalurkan oleh pemerintah tentunya akan tepat sasaran.
“Dari pengalaman selama ini, banyak penduduk kita yang acuh saat petugas BPS datang ke rumah mereka. Ada yang bahkan tidak mau menerima petugas. Padahal data tersebut sangat penting untuk kebutuhan pembangunan. Kita sebagai aparatur berperan menjelaskan kepada masyarakat agar mereka menerima dan memberikan data yang benar kepada petugas,” kata Mandacan saat membuka kegiatan dimaksud, kemarin.
Mandacan mengungkapkan, sesuai rencana kerja pemerintah tahun 2021 dan 2022, terdapat tiga reformasi structural yang akan dilakukan, yaitu reformasi sistem kesehatan, reformasi sistem kebencanaan, dan reformasi sistem perlindungan sosial menyeluruh bagi seluruh penduduk.
Menurutnya, reformasi sistem perlindungan sosial diperlukan sebagai perbaikan mekanisme pelaksanaan program perlindungan sosial bagi seluruh warga negara berdasarkan kerentanan agar memenuhi prinsip tepat sasaran, tepat waktu, mudah, akuntabel, dan responsif terhadap kondisi bencana.
“Ada enam prasyarat dalam reformasi sistem perlindungan sosial, dimana prasyarat utamanya yaitu transformasi data menuju Registrasi Sosial Ekonomi seluruh penduduk sebagai upaya perubahan penyediaan data sosial ekonomi yang bersifat sektoral menjadi data yang terintegrasi dan akurat,” terangnya.
Untuk itu, Sekda mengajak semua eleman berpartisipasi ikut mengsukseskan Regsosek tahun 2022, dengan menerima dan memberikan data yang benar saat didatangi petugas, agar Regsosek dapat mengahasilkan sesuai yang diinginkan.
Sementara itu, Kepala BPS Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia menerangkan, pendataan awal Regsosek akan menghasilkan data terpadu, tidak hanya untuk program perlindungan sosial melainkan keseluruhan program yang dibutuhkan masyarakat.
BACA JUGA: Aparat Kampung se-Kabupaten Pegaf Dibekali Penggunaan Aplikasi Desain Pembangunan Kampung
Selain itu, ungkap Maritje, data hasil Regsosekjuga bisa digunakan untuk kepentingan perencanaan dan evaluasi pembangunan.
Oleh sebab itu, kata Maritje, dibutuhkan pearan aktif dan partisipasi dari berbagai elemen masyarakat untuk menerima petugas dengan baik, serta memberikan jawaban yang benar dan jujur.
Maritje menambahkan, pelaksanaan pendataan awal Regsosek akan melibatkan seluruh masyarakat Indonesia, termasuk Papua Barat dan akan dilaksanakan pada 15 Oktober sampai 14 November 2022.
“Pelaksanaan Regsosek sama dengan sensus penduduk, dimana seluruh penduduk wajib memberikan data yang sesuai dengan agar data yang dihasilkan dari Regsosek ini akurat,” pungkas Maritje. [FSM-R4]
