Manokwari, TABURAPOS.CO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manokwari akan melakukan survei kampung yang sudah tidak ada penyakit malarianya beberapa tahun terakhir.
Kepala Bidang P2P Dinkes Manokwari, Marten L. Rantetampang mengatakan, survei yang akan dilakukan sebagai bentuk upaya Manokwari menuju eliminisasi malaria di 2027, yang akan dimulai dari hilir ke hulu.
“Karena eliminasi ini kita harus mulai dari kampung, maka ada upaya kami melihat, memastikan kampung-kampung yang sudah tiga tahun terakhir ini betul-betul sudah tidak ada penyakit malarianya,” ujar Rantetampang kepada Tabura Pos via teleponnya, belum lama ini.
Lanjutnya, kampung-kampung yang saat di survei sudah tidak terdapat kasus malaria dalam tiga tahun terakhir akan diberikan sertifikasi eliminasi malarianya.
Sehingga, sambung dia, akan dapat diketahui berapa banyak kampung yang ada di Manokwari dan berapa yang sudah bebas dari kasus malaria.
“Untuk berapa kampung yang akan disurvei tergantung anggarannya yang tersedia, dan akan dilakukan bertahap sesuai program Manokwari menuju eliminasi malaria di 2027,” jelasnya.
BACA JUGA: Menjabat Ketua Komisi V, Seknun Undur Diri dari Wakil Ketua Bapemperda
Rantetampang menambahkan, dalam rangka Manokwari menuju eliminasi malaria 2027, Dinkes Manokwari telah membentuk gerakan percepatan malaria di Manokwari (Gemari) dan sudah bekerja setelah di launching pada April 2022 lalu.
“Gemari terdiri dari beberapa OPD, secara organisasi sudah terbentuk, tapi kemudian akitfitasnya masih lebih ke peran yang akan diberikan, ya kami anggap sudah berjalan meskipun belum maksimal,” jelasnya.
Rantetampang menambahkan, ada penurunan jumlah kasus malaria di Manokwari selama tiga tahun terakhir, dari sekitar 38.136 pada 2021 dan menurun sekitar 24 ribu di tahuh 2022. [SDR-R3]