Manokwari, TABURAPOS.CO – Ungkapan kekecewan puluhan pemuda yang tidak lulus seleksi calon Tamtama TNI-AD tahun 2022, yang beberapa waktu lalu melakukan aksi bakar ban bekas di Jl. Yos Sudarso, berlanjut dengan bertemu bersama Bupati Manokwari, Hermus Indou, di Sasana Karya, Kantor Bupati, Sabtu (22/10).
Dalam pertemuan itu, bupati didampingi Sekda, Henri Sembiring, dan Asisten I Setda Manokwari, Wanto, menerima dan mendengarkan keluhan mereka.
Seorang pemuda atau bakal calon siswa (Casis), Simeon S. Wonggor menerangkan, kalau dia dan teman-temannya yang tidak lulus seleksi merupakan pendaftar dari kuota atau formasi Otonomi Khusus (Otsus).
Dia pun mengaku, tidak mengetahui berapa banyak kuota atau formasi Otsus yang disediakan oleh pemerintah maupun pihak Kodam XVIII Kasuari, sehingga membuat mereka tidak bisa terakomodir.

Oleh karenanya itu, mewakili teman-temannya yang tidak lulus sekitar 120 an orang, Simeon Wonggor meminta agar Pemda Manokwari bisa mendambah kuota penerimaan calon Tamtama TNI AD dari formasi Otsus gar mereka bisa terakomodir dalam penerimaan tahun ini lantaran rata-rata usia mereka sudah maksimal 22 tahun.
“Kami sebenarnya tidak tahu kuota formasi Otsus berapa banyak, sehingga kami yang ada ini tidak terakomdir. Bapak bupati harus bantu kami yang tidak lulus ini untuk bisa ikut pendidikan bersama teman-teman yang lulus reguler maupun Otsus,” ujar Wonggor di hadapan bupati dan jajarannya.

Senada dengan Simoen S. Wonggor, permintaan yang sama juga disampaikan Jepset Ullo. Dia mengutarakan menjadi anggota TNI atau tentara merupakan impiannya sejak kecil.
Menurutnya, pendaftaran tahun ini adalah kesempatan terakhirnya menjadi tentara lantaran usianya yang sudah batas maksimal, 22 tahun.
Oleh karenanya itu, Ullo meminta bupati dapat mengambil kebijakan untuk menambah kuota formasi penerimaan Tamtama jalur Otsus, dan mengakomodir mereka.
Menanggapi semua itu, Bupati Manokwari, Hermus Indou, tidak menjanjikan bisa mengakomodir mereka yang tidak lulus, untuk bisa diterima dalam penerimaan tahun ini, sebab dalam peneriman Tamtama, institusi dalam hal ini Kodam XVIII Kasuari memiliki tentu kriteria dan ketentuan sendiri yang tidak bisa diintervensi pemerintah.

“Penerimaan Tamtama TNI AD, pemerintah hanya sebatas menyiapkan anggaran untuk pendidikan yang lulus, sedangkan yang menentukan lulus atau tidak itu dari pihak TNI karena institusi tentu memiliki kriteria dan ketentuan sendiri,” jelas bupati.
Di samping itu, bupati juga tidak menjanjikan bisa menambah lagi kuota formasi Otsus untuk penerimaan Tamtama TNI AD tahun 2022, karena keuangan pemerintah daerah terbatas dan sudah terbagi habis dalam semua program.
“Pemerintah tahun ini menyiapkan anggaran untuk 20 orang formasi Otsus. Untuk 20 orang saja sudah Rp 2 miliar lebih karena biaya pendidikan 1 orang saja Rp 100 juta lebih, kalau mau akomodir semua uang pemerintah dari mana lagi, semua sudah terbagi habis dalam program,” ungkap bupati.
Meski begitu, bupati menegaskan kuota calon Tamtama TNI AD dari dana Otsus yang dianggarkan Pemda Manokwari, harus untuk anak-anak yang lahir dan besar di Manokwari, bukan untuk yang lain.

Oleh sebab itu, bupati akan berkoordinasi dengan Kodim 1018 Manokwari untuk mengetahui nama-nama calon siswa (Casis) Tamtama TNI-AD Otsus yang sudah dinyatakan lulus, apakah ada yang bukan dari Manokwari atau tidak.
“Yang sedikit kita biayai ini harus anak Manokwari, tidak boleh dari daerah lain. Nanti kita akan koordinasi dengan Dandim apakah yang 20 orang itu anak Manokwari atau tidak. Kita tidak mau orang dari daerah lain mencaplok hak-hak anak Manokwari. Kecuali misalnya suku-suku Papua lainnya yang ber KTP Manokwari,” jelas bupati.
Orang nomor 1 dijajaran Pemda Manokwari ini menambahkan, jika dalam koordinasi nanti ditemukan ada Casis yang lulus namun bukan ber KTP Manokwari, maka akan diminta untuk dikeluarkan dari kuota Otsus yang dibiaya Pemda Manokwari ke kuota reguler, dan kuota itu bisa mengakomodir anak-anak yang lahir dan besar di Manokwari.
BACA JUGA: Stop Duduk Manis, Bangkit Bersama Merawat Generasi Papua Barat
“Kalau misalkan ada yang KTP bukan dari Manokwari, kita akan minta dikeluarkan dari kuota Otsus ke kuota reguler biar biaya pendidikan bukan dari Otsus yang dialokasikan pemerintah daerah Manokwari,” jelas bupati.
Dalam kesempatan itu, bupati juga memberikan nasihat dan motivasi kepada puluhan pemuda yang hadir bahwa Tuhan pasti memiliki rencana yang baik buat semuanya yang tidak lulus seleksi.
Dari pantauan Tabura Pos, usai mendengarkan dan menerima penjelasan dari bupati, puluhan bakal Casis membubarkan diri secara tertib. [SDR-R1]


















