Menteri Pertanian Ingin Papua Barat Menjadi Penyumbang Hasil Pertanian di Indonesia

Manokwari, TP – Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, melakukan kunjungan kerja (kunker) di Manokwari, dalam rangka pencanangan tanaman padi sawah masa tanam II tahun 2022/2023, di Kabupaten Manokwari, Selasa (25/10).

Pencanangan tanam padi sawah yang dipusatkan di Kampung Desay, Distrik Prafi itu, juga dalam rangka Bulan Bakti Gotong Royong menyambut hari jadi 124 tahun Kota Manokwari.

Pencanangan tanaman padi sawah, menteri turut didampingi Pj Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw, Bupati Manokwari, Hermus Indou, serta beberapa bupati maupun wakil bupati dari beberapa daerah yang hadir.

Dalam pencanangan padi sawah ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat dan Pemkab Manokwari, menyediakan lahan seluas 850 hektar.

Setelah mengikuti pencanangan, Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo menilai pertanian merupakan sektor unggulan dan sangat berpotensi di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.

Dirinya meminta pemerintah provinsi dan kabupaten dapat menggenapkan 850 hektar padi sawah menjadi 1.000 hektar, dan pihaknya siap membantu pemerintah Manokwari dan provinsi yang terpenting pemerintah jangan berbohong, pura-pura, dan menaikan datanya.

“Tadi di papan persentase disebutkan ada 850 hektar, saya bilang kasih jadi 1.000 hektar, biar hitungnya enak, supaya tidak capek jauh-jauh datang ke sini, tapi hanya sedikit, jadikan 1.000 hektar saja,”ujar menteri.

Dalam kesempatan itu, menteri menginginkan agar Papua dan Papua Barat, dapat menjadi penyuplai hasil pertanian daerah lain di Indonesia.

Dirinya menilai, pertanian di Manokwari, Papua Barat, merupakan sektor yang sangat berpotensi, seperti ada padi, sagu, kopi, sawit, dan lainnya, yang didukung dengan kondisi alam yang mendukung, tanah yang subur dan air yang tersedia, tinggal bagaimana kemauannya saja.

 “Mulai hari ini saya datang, tidak boleh mundur, harus maju terus. Untuk urusan modal, itu urusan Saya dengan Pak Bupati dan Pak Gubernur, yang penting yang pertama selalu lahanya clear. Kalau ada yang gagal, biasa itu gagal, yang tidak boleh jangan takut gagal, kalau takut gagal gak coba-coba nanti,”pungkasnya.

Mantan Gubernur Sulawesi itu, menambahkan yang jangan sampai dilupakan oleh pemerintah adalah selalu melibatkan masyarakat dalam menjalakan program.

“Kalau kalian dapatkan sayang-sayangnya rakyat mu, percayalah Tuhan akan bersama mu,” pungkas menteri. [SDR-R4]