Ransiki, TABURAPOS.CO – Belasan mahasiswa dari Universitas Gottingen Jerman berkunjung ke Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), Kamis (27/10) siang.
Kunjungan mahasiswa Universitas Gottingen Jerman yang didampingi salah satu dosen Fakultas Kehutanan Universitas Papua (Unipa) Manokwari itu, bertujuan untuk menjelajahi hutan hujan tropis di Distrik Momiwaren, dan hutan hujan tropis di Distrik Oransbari, Kabupaten ManselMansel, selama sepekan.
Dosen Fakultas Kehutanan Unipa Manokwari, Dr. Ins. Bambang Nugroho, M.Si, yang juga selalu pendampingan mahasiswa Universitas Gottingen Jerman mengatakan, kunjungan ini sebagai tindaklanjut kerjasama antara Universitas Gottingen Jerman, Universitas Papua Manokwari dengan Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel).
Hubungan kerjasama itu, lanjut Nugroho, berkaitan dengan pendalaman dan tata kelola hutan hujan tropis di Indonesia, salah satunya yang berada di Kabupaten Mansel, Provinsi Papua Barat.
“Mereka akan diberi kesempatan untuk berjalan-jalan menjelajahi hutan Papua di Momiwaren dan Gunung Bembab, mereka akan belajar tentang alam dan hutan kita di Papua, selama sepekan kedepan,” jelas Nugroho kepada para wartawan di Kantor Bupati Mansel, kemarin.
Ia mengungkapkan, peran Unipa Manokwari dalam kunjungan mahasiswa Universitas Gottingen Jerman adalah mendampingi sekaligus sebagai gate, penerjemah untuk pengenalan flora dan fauna yang nantinya ditemui di hutan Mansel.
Dia pun berharap, adanya kunjungan belasan mahasiswa Universitas Gottingen Jerman ini dapat mempengaruhi peningkatan akreditasi Unipa Manokwari.
Sementara itu, Dosen pendamping Universitas Gottingen Jerman, Prof. Ralph Mithlohner mengungkapkan, hutan Mansel dipilih sebagai salah satu objeck kunjungan mahasiswa Universitas Gottingen Jerman karena hutan Papua merupakan salah satu hutan di dunia yang masih perawan, belum banyak di jamah dan dirusak manusia.
Supaya kehidupan hutan hujan tropis di Papua ini bisa terus terjaga, Mithlohner menyatakan, jangan karena alasan pembangunan sumber daya hutan harus dikelola, sebab jika itu terjadi terjadi maka bisa merusak hutan.
Menurut dia, tidak semata-mata Pemerintah Daerah harus memperoleh uang banyak dengan cara mengorbankan hutan untuk dikelola. Sebaliknya, harus ada tindakan moral dari Pemerintah untuk menjaga dan melindungi hutan itu sendiri supaya tetap lestari.
Mithlohner menyatakan, menjaga hutan sangat penting karena manusia bisa lahir dan hutan juga dari hutan, maka manusia perlu menjaga hutan supaya bisa tetap memberikan air hidup kepada manusia.
Sebelumnya, Bupati Mansel, Markus Waran mengungkapkan, kedatangan tamu istimewa, mahasiswa dari salah satu Universitas terbaik di Negara Jerman itu dalam rangka penelitian terhadap flora dan fauna, tanaman yang hidup di kawasan hutan hujan tropis Kabupaten Mansel, Provinsi Papua Barat.
Bupati Waran menuturkan, bukan saja Kabupaten Mansel yang berkesempatan mendapatkan kunjungan mahasiswa dari Universitas Gottingen Jerman, tetapi sejumlah Universitas di Tanah Air juga berkesempatan mendapat kunjungan yang sama yakni Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Papua (UNIPA) Manokwari dan beberapa kampus lainnya.
Khusus tamu istimewa yang berkunjung di UNIPA Manokwari, mereka-lah yang hendak melakukan penelitian di hutan hujan tropis Kabupaten Mansel.
Sebagaimana informasi yang telah disampaikan, dia berharap, semua pihak bersinergi untuk mendukung dan menyambut baik kedatangan tamu istimewa dari dari Universitas Gottingen Jerman di Wilayah Kabupaten Mansel, dengan penuh hormat dan menjamin keamanan, keselamatan dan kenyamanan mereka selama berada di Kabupaten Mansel.
“Mari kita ciptakan suasana yang aman dan nyaman, supaya menjadi cerita yang indah bagi mereka ketika kembali ke negara asal, setidaknya sambutan kita membuat mereka akan tahu dan ingat kalau Kabupaten Mansel adalah Kabupaten yang di apit kabupaten tetangga, dengan potensi wisata yang indah, dengan kehidupan orang-orang yang ramah dan bersahabat,” pungkas Bupati Waran.
Dikutib dari laman wikipedia.com, Universitas Georg August Goettingen, ditulis dalam bahasa Jerman Georg August Universitäa Göttingen atau disebut juga Georgia Augusta, didirikan pada tahun 1734 oleh George II, Raja Britania Raya dan George Augustus, seorang Elektor Hannover, memulai pekuliahan sejak tahun 1734 dan diresmikan tahun 1737.
BACA JUGA: Ditreskrimum Back Up Penanganan Dugaan Makar yang Ditangani Polres Manokwari
Sejarah singkat Universitas Göttingen, Universitas ini berkembang cepat dan menjadi Universitas utama di tahun 1823, dengan jumlah mahasiswa sebanyak 1.547 orang. Awal berdiri memiliki empat fakultas dan kemudian pernah berkembang menjadi Universitas terbaik di Eropa dengan 800 murid.
Tahun 2010 perna dinobatkan menjadi Universitas terbaik dan pada tahun 2011 menjadi Universitas kedua terbaik di Jerman berdasarkan pemeringkatan yang dilakukan oleh Times Higher Education (diarsipkan 2011-10-07 di Wayback Machine).
Saat ini, Universitas ini memiliki tiga belas fakultas dan tiga puluh tujuh pusat kajian dan penelitian. Tiga belas fakultas yang dimiliki Universitas Göttingen yakni fakultas pertanian, biologi termasuk psikologi, fakultas kimia, kehutanan dan ekologi kehutanan, geologi dan geografi, matematika dan informatika, fakultas fisika, fakultas hukum, ilmu sosial, fakultas ekonomi, kedokteran, fakultas teologi dan fakultas filsafat. [BOM-R4]