Ransiki, TABURAPOS.CO – Masuknya Injil di Tanah Papua yang dibawa zending Ottow dan Geissler, tanggal 5 February 1855-2023, telah membawa perubahan bagi Tanah Papua, secara khusus Kabupaten Manokwari Selatan.
Hal ini disampaikan Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran, kepada para wartawan di kediamannya, di Oransbari, Minggu (5/02).
Dikatakan Waran, memaknai HUT Pekabaran Injil (PI) ke-168 tahun di Tanah Papua, maka karakter, sikap dan perilaku Umat Kristen di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) harus benar-benar di rubah.
“Harus banyak berdoa dalam kelompak-kelompak doa fi masing-masing Gereja supaya kita di Mansel diberikan hidup penuh damai, diberikan berkat dan kesehatan, supaya kabupaten yang kita cintai bersama ini terus berkembang maju dan diberkati,” ucap Waran.
Disamping itu, peringatan HUT PI ke-168 tahun di Tanah Papua, juga perlu dimaknai seluruh masyarakat Mansel untuk membangun kehidupan saling toleransi antara sesama Umat berAgama dengan menunjukan sikap saling mengasihi dan saling menyayangi serta tidak membuat hal-hal yang dapat mengganggu ketertiban umum di Kabupaten Mansel.
Ia menegaskan, Injil sudah bertaktha dan berperkara di Negeri dan Tanah Mansel selama 168 tahuntahun, maka seluruh masyarakat Mansel baik yang berAgama Kristen dan juga dedominasi Agama wajib manjaga kedamaian di Kabupaten Mansel.
BACA JUGA:
Untuk itu, sebagai Bupati Mansel sekaligus Ketua Dewan Adat Wilayah Kabupaten Mansel dan Ketua I Dewan Adat Papua, dia menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Pusat karena telah memberikan pemekaran bagi masyarakat Mansel.
“Pemekaran adalah berkat, berkat yang Tuhan berikan kepada Umatnya di Tanah Manokwari Selatan, Tanah yang telah diberkati oleh Injil. Untuk itu, mari kita bergandegan tangan untuk memajukan Tanah Mansel ini untuk meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat Mansel, ” pungkas Waran. [BOM]