Manokwari, TP – Tiga pelajar asal Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Manokwari, yaitu Antonius J. Rahawarin, Giorgio A. F. Mentansan, dan Sarah G. A. Simanjuntak telah kembali ke Manokwari, setelah mengikuti program pertukaran pelajar selama tiga minggu di Amerika Serikat.
Setibanya di Manokwari, ketiga pelajar ini didampingi Kepala SMA Negeri 1 dan orang tua masing-masing, bertemu Bupati Manokwari, Hermus Indou, di kediamannya, Jumat (19/5).
Kedatangan mereka bertiga, untuk menyampaikan apa yang diperoleh selama tiga minggu menjalani rangkaian kegiatan dalam program pertukaran pelajar South East Asia Youth Leadership Program (SEAYLP) tahun 2023 di Amerika Serikat.
Selama berada di Amerika Serikat, mereka bertiga mengikuti sejumlah kegiatan, dan tinggal di rumah angkat yang merupakan warga Amerika.
Antonius J. Rahawarin menuturkan, pada Minggu pertama mereka tiba di Northern Illinois University, Barat Chicago, mengikuti orientasi program, pengenalan staf, lingkungan, aturan, dan tour.
“Di sana kami bertemu dan berkenalan dengan teman-teman peserta dari 8 negara di Asia Tenggara. Kami saling bertukar budaya, pandangan, dan perspektif,” tutur Antonius.

Dia menyebutkan, di sepanjang minggu pertama, mereka mengikuti rangkaian kegiatan dan kelas, diantaranya: Networking oleh Brian Pillsbury, Conflict Resolution oleh Dr Timothy Paquette, Civic Action Plan oleh Jordan York dan Rai Nihei.
Kemudian, Team Building, Crisis Communication oleh NIU PD, Creating Self Sustaining Project oleh Jason Bersema, Kunjungan ke Brooks Elementary School untuk Culture Sharing, dan Budget Session oleh Heidi Carlson.
Selanjutnya, Feed My Starving Children Volunteer Service oleh Dick Rie, Leadership oleh art Brian McCormick, Speech on leadership oleh Walikota Rockford Tom McNamara, Host Family Orientation, Professional Communication oleh Madelyn Anderson, dan Social Entrepreneurship oleh Dr Christine Mooney.
“Kita juga mengikuti Media and Democracy oleh David Armiak, kunjungan ke Sycamore High School, dan Celebrate New Years di Huskie Den,” ungkapnya.

Pada Minggu kedua, dijelaskan Giorgio A. F. Mentansan, mereka tinggal bersama keluarga angkat atau host family, dengan tujuan untuk bisa belajar banyak tentang bagaimana cara orang Amerika hidup dalam kesehariannya, dan budaya apa saja yang dimiliki orang Amerika.
Dalam momen itu, Giorgio mengatakan, mendapatkan kesempatan untuk bertanya dan menggali informasi lebih dalam mengenai kehidupan masing-masing keluarga angkat.
“Dengan menghabiskan waktu bersama keluarga angkat, kami belajar nilai-nilai moral, kehidupan dan sosial, serta perspektif keluarga angkat kami masing-masing tentang program pertukaran pelajar ini,” bebernya.
Lanjutnya, meskipun hidup dan tinggal bersama keluarga angkat masing-masing, namun mereka tetap terjadwal mengikuti rangkaian kegiatan dan kelas, diantaranya: Democracy and Voting Rights oleh Dr. Scot Schraufnagel, Social Justice and Equality in America Today oleh Dr. Joe Flynn, Business Simulation College of Business oleh Amanda Ferguson.
Kemudian, Civic Action Plans 3 oleh Jordan York and Madelyn Anderson, ASEAN Simulation oleh NIU Model UN, Theatre Arts for Civic Engagement oleh D-Nick, Feed My Starving Children Service Work, dan Cambodian Buddhist Temple Visit Team Building Activities at NIU Field House.
Kelas selanjutnya adalah Civic Action Plans 4 oleh Jordan York dan Madelyn Anderson, Idul Fitri Celebration, dan Cultural Performance.
Sedangkan, minggu ketiga, Sarah G.A. Simanjuntak menuturkan pada minggu terakhir, mereka berpindah negara bagian lain, yaitu Washington D. C. Dimana Washington D.C merupakan negara bagian pusat dari Amerika Serikat maka banyak tempat bersejarah dan penting yang mereka kunjungi.
“Tempat tempat tersebut membuka pikiran kita tentang bagaimana kegiatan politik, ekonomi, dan kehidupan sosial yang sebelumnya kita ekspektasikan sebelum berkunjung ke Amerika Serikat,” tuturnya.
Di sana, lanjut Sarah, mereka diberi kesempatan untuk bertemu dengan partisipan Global Youth Leadership Conference dari Sycamore High School, dan saling mengenal anak-anak sebaya yang bersekolah di Amerika Serikat.
Sarah menyebutkan, kegiatan dan tempat tempat yang dikunjungi selama di Chicago D.C, seperti: Stronghold Camp, Oregon, Illinois.
“Kita melakukan aktivitas fisik yang bertujuan untuk menantang rasa takut dan memacu pemikiran logis,” ungkapnya.
Tempat lainnya yang dikunjungi, yaitu: Department of State Washington D.C, untuk mempresentasikan Civic Action Plan yang telah dikerjakan selama 3 minggu.
Kemudian, Capitol Building (House of Representatives) dan berkesempatan untuk menghadiri sidang Senate yang sedang berlangsung.
Selain itu, ada kunjungan ke Smithsonian’s Museum, Museum yang mencakup kemanusiaan, alam semesta, luar angkasa, dan teknologi.
Mereka bertiga, kata Sarah, akan sangat senang membagikan pengalaman yang diperoleh kepada teman-teman dan bisa menjadi motivasi untuk terus berkarya.
“Kami berharap segala pelajaran yang kami dapatkan bisa gunakan dalam pendidikan, memimpin, dan menggunakan koneksi kami dengan baik, tak lupa pula kami bagikan kembali kepada teman teman agar bisa menjadi motivasi untuk terus berkarya,” pungkas Sarah mengakhiri cerita mereka bertiga di hadapan Bupati.
Menyimak semua penuturan pengalaman yang disampaikan ketiga pelajar tersebut, Bupati Manokwari, Hermus Indou mengaku sangat bangga.
Bupati menyebut, mereka telah berkontribusi dalam membangun bangsa Indonesia, lebih khusus Manokwari.
“Ini adalah sebuah berkat dari Tuhan Yang Mang Esa, patut disyukuri bersama-sama kerena tidak semua bisa mencapai apa yang dicapai adek-adek. Perjalanan adek-adek hari ini adalah penggenapan-pengenapan yang Tuhan berikan,” ujar Bupati.
Bupati berharap, apa yang dicapai menjadi berkat untuk membangun masa depan dan menjadi sebuah motivasi bagi yang lain yang mungkin belum ada di jalur yang sama.
“Mudah-mudahan dengan pengalaman yang dicapai bisa di-share sama teman-teman yang lain agar yang lain juga bisa mengetahui tentang apa yang dilakukan selama tiga minggu di Amerika. Tetap semangat memperjuangkan nilai-nilai yang diperoleh di Amerika, untuk membangun kompetensi,” pungkas Bupati. [SDR-R3]