Manokwari, TP – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Papua Barat mempersiapkan rancangan program transmigrasi lokal atau transmigrasi Otonomi Khusus (Otsus) di wilayah Papua Barat
Plt. Kepala Disnakertrans Papua Barat, Derek Ampnir menjelaskan, program transmigrasi Otsus didorong dengan konsep perpindahan pendudukan dari pemukiman padat untuk mengisi kawasan baru mengikuti prosedur transmigrasi pada umumnya.
Ampnir beharap, program transmigrasi Otsus tidak hanya diprogramkan bagi masyarakat asli Papua tetapi juga bagi masyarakat NonPapua dengan tujuan pemetaan pemukiman padat penduduk.
“Di wilayah perkotaan khususnya Manokwari dan Fakfak banyak pemukiman yang padat penduduk. Misalnya, Sanggeng, Biryosi, Kampung Ambon dan di pesisir Teluk Sawaibu,” jelas Ampnir kepada wartawan di Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (18/3/2024).
Lebih lanjut, kata Ampnir, program transmigrasi Otsus ini lagi dipersiapkan oleh pihaknya yang diawali dengan pendataan pemukiman padat penduduk di tingkat kabupaten di wilayah Papua Barat.
“Saat ini kita lagi mempersiapkan semuanya dan kita akan kerja keras kedepan,” ujar Ampnir seraya menambahkan akan menggunakan regulasi sebagai dasar.
Sebab, lanjut dia, terkait regulasi, maka anggaran dan waktu akan habis digunakan membahas regulasi, sementara pihaknya akan mengacu pada regulasi yang ada.
Menurutnya, akan banyak dampak negatif yang muncul dari pemukiman padat penduduk, maka harus ada soluasi untuk menata pemukiman-pemukiman padat penduduk.
Misalnya, kata dia, dampaknya timbul dari pemukiman padat pendudukan diantaranya, kesehatannya memburuk, pendidikannya buruk, kejahatan meningkat termasuk penyakit sosial, baik narkoba maupun lem fox.
“Beban pemukiman kita dalam kota Manokwari sudah kelebihan kapasitas. Jadi, kita tidak lagi terlalu bicara banyak tapi kita akan kerja dan buktikan,” tegas Ampnir.
Disinggung terkait kawasan-kawasan yang menjadi target dari program transmigrasi lokal atau transmigrasi otsus, terang Ampnir, banyak wilayah di Papua Barat yang masih kosong.
“Kalau ada pemerataan pembangunan, maka ada pemukiman penduduk sepanjang jalan dari Manokwari hingga Manokwari Selatan maupun ke kabupaten lainnya,” tandas Ampnir. [FSM-R3]