Manokwari, TP – Sebanyak 560 calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi umum 2021 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pegunungan Arfak (Pemkab Pegaf) yang dinyatakan lulus seleksi administrasi akan mengikuti tes di SMA Negeri 2 Manokwari pada 16-17 Mei 2024.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Pegaf, Eduard Dowansiba menjelaskan, tes yang akan dilaksanakan selama 2 hari terbagi dalam 3 sesi.
“Seluruh peserta harus memperhatikan tata tertib yang ditentukan agar tidak ada peserta yang mengalami kendala,” kata Dowansiba dalam arahannya terhadap para CPNS di Aula Kodam XVIII Kasuari, Arfai, Kabupaten Manokwari, Senin (13/5).
Dirincikannya, ada beberapa tata tertib yang harus diperhatikan, yakni peserta harus hadir paling lambat 90 menit sebelum tes dimulai dan melakukan proses registrasi dan pemeriksaan kelengkapan dokumen persyaratan peserta.
Ia menambahkan, peserta wajib mengisi daftar hadir yang sudah disiapkan panitia, wajib dan hanya diperbolehkan membawa kartu peserta dan KTP, lalu ditunjukkan ke panitia.
Lanjutnya, KK (kartu keluarga) bisa digunakan apabila keadaan mendesak sebagai pengganti identitas yang sudah disahkan oleh pejabat yang berwenang. Peserta, pintanya, wajib mengenakan pakaian rapi dan sopan dengan pakaian warna putih polos dan celana atau rok warna hitam polos.
Selain itu, kata dia, peserta juga dilarang membawa buku, perhiasan, aksesoris, dan lain sebagainya dalam bentuk apapun. Bukan itu saja, peserta juga dilarang membawa senjata api atau senjata tajam, dilarang memakai komputer lain dari yang disediakan, dilarang berbicara saat tes, dilarang menerima sesuatu dari peserta lain, dilarang keluar ruangan saat tes berlangsung, dilarang membawa makan dan minum, hingga dilarang merokok dan makan pinang di ruang tes.
Dowansiba menegaskan, apabila peserta tidak mengindahkan aturan atau tata tertib yang disampaikan, maka tentu ada sanksi dan konsekuensi yang bisa diterima, yakni jika terlambat, peserta tidak diperkenankan masuk ruang tes dan dianggap gugur.
Kemudian, jika peserta tidak membawa dokumen persyaratan atau dokumen palsu, maka pesrta dianggap gugur dan jika ada pelanggaran terhadap pelaksanaan SKD dan SKB, maka peserta tidak diperkenankan mengikuti tes dan dianggap gugur.
“Saya minta beberapa hal ini diperhatikan karena resiko tanggung sendiri. Kami punya kebijakan tidak bisa diganggu. Silakan cek catatan di kertas pendaftaran masing-masing dan jadwal tesnya,” katanya.
Dirinya berharap seluruh peserta menaati seluruh aturan yang disampaikan dan tidak mengalami kendala sampai saat pelaksanaan tes. Di samping itu, Dowansiba meminta peserta untuk belajar dan menyiapkan diri agar semua bisa dinyatakan lulus tes dan mengikuti tahapan selanjutnya.
“Gunakan kesempatan ini dengan baik, sehingga semua bisa lulus dan memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat. Kalau tidak bisa diatur, silakan urus diri sendiri. Jangan ada yang bikin gerakan tambahan, semua harus taat aturan. Percaya kemampuan yang ada pada diri sendiri. Semua harus bisa membuktikan bahwa kalian juga bisa,” pinta Dowansiba.
Pada kesempatan itu, ia meminta peserta agar perlengkapan yang kurang, segera dilengkapi dan menggunakan waktu sebaik mungkin.
“Kegiatan ini harus dilaksanakan di Pegaf, tetapi karena peralatan kurang memadai, sehingga dilaksanakan di kota,” tutup Dowansiba. [AND-R1]
