• Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
Selasa, Juni 17, 2025
  • Login
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA
No Result
View All Result
Tabura Pos - Akurat dan Cerdas
No Result
View All Result
Home POLHUKRIM

29 Eks Anggota OPM Berikrar Kembali ke NKRI

TaburaPos by TaburaPos
16/05/2024
in POLHUKRIM
0
29 Eks Anggota OPM Berikrar Kembali ke NKRI

Prosesi kembalinya 29 eks anggota OPM ke pangkuan NKRI di halaman Pos Aimasa Satgas Yonif 133 YS, Kampung Aimasa, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat. Foto: IST

0
SHARES
11
VIEWS
Share on FacebookShare on Whatsapp

Sorong, TP – Sebanyak 29 eks anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dikabarkan menyatakan diri kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Hal tersebut ditandai pengambilan sumpah atau ikrar setia kepada NKRI di halaman Pos Aimasa Satgas Yonif 133 YS, Kampung Aimasa, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya.

Sebelum berikrar, mereka memberikan sikap hormat terhadap bendera Merah Putih, sekaligus menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, disaksikan Kepala Distrik Aifat Timur dan sejumlah kepala kampung.

Dansatgas Yonif 133 YS, Letkol Inf. Andhika Ganessakti menjelaskan, kembalinya puluhan eks anggota OPM, bermula ketika Tim Patroli Satgas Yonif 133 YS menemukan barang bukti dokumen di rumah kosong tak berpenghuni di Kampung Aitrem, Distrik Aifat Timur, Maybrat.

Dalam dokumen itu berisi nama-nama sejumlah orang yang diduga terlibat dalam struktur gerakan OPM di wilayah Sorong Raya.

“Dari temuan tersebut, kami perintahkan Danpos Aimasa Satgas Yonif 133 YS untuk memanggil orang-orang yang tercatat dalam temuan dokumen itu agar dimintai keterangan, mengingat mereka tinggal di wilayah binaan Pos Aimasa Satgas Yonif 133 YS,” jelas Ganessakti yang dihubungi Tabura Pos via WhatsApp, kemarin.

Pada Senin, 13 Mei 2024, setelah dilakukan pendalaman, puluhan orang itu mengaku secara terpaksa bergabung bersama kelompok OPM. Sebab, kata dia, mereka seringkali mendapat ancaman dan intimidasi oleh oknum pentolan OPM.

Prosesi kembalinya 29 eks anggota OPM ke pangkuan NKRI di halaman Pos Aimasa Satgas Yonif 133 YS, Kampung Aimasa, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat. Foto: IST

“Berdasarkan keterangan yang kami dapatkan, masyarakat ini terpaksa bergabung karena selama ini diintimidasi oleh kelompok OPM. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat ini juga mengetahui sendiri sederet aksi-aksi OPM yang begitu kejam terhadap warga sipil. Hal itu menggugah kesadaran mereka bahwa bergabung bersama kelompok OPM bukan hal baik, karena berseberangan dengan keutuhan NKRI,” jelas Dansatgas.

Setelah pengakuan tersebut, dibantu para tokoh di Distrik Aifat Timur dan koordinasi yang terjalin baik dengan Pos Aimasa Satgas Yonif 133 YS, para eks anggota OPM ini berhasil kembali ke kampung halaman dan keluar dari pengaruh paham OPM.

Bahkan, sambung Ganessakti, untuk membuktikan kesungguhan hatinya, para eks anggota OPM ini meminta pihak Satgas Yonif 133 YS agar kembalinya mereka kepada NKRI bisa dikemas dalam momen khusus yang dihadiri para tokoh di Distrik Aifat Timur, sehingga mereka bisa berikrar disaksikan para tokoh tersebut.

Menurut Dansatgas, kembalinya para eks anggota OPM ini, bukan tanpa alasan, dimana mereka juga menginginkan bisa hidup berbangsa dan bernegara dengan aman serta nyaman tanpa dihantui tekanan.

“Ada perwakilan eks OPM atas nama Feliks Fomaer (30 tahun) menyatakan bahwa mereka saat itu bergabung dengan OPM karena diintimidasi memakai senjata oleh pentolan OPM. Jika mereka tidak mau bergabung, mereka pasti dihukum oleh anggota OPM. Sekarang beliau dan rekan-rekannya merasa harus kembali ke NKRI karena ingin hidup normal, ingin menyekolahkan anak-anaknya dan ingin hidup yang lebih tenang,” tandas Dansatgas. [CR24-R1]

Previous Post

Ombudsman Ingatkan Penjabat Gubernur Lantik Calon Komisioner KIP Papua Barat

Next Post

Mahasiswa Unipa Berunjuk Rasa Menolak Kenaikan Biaya SPP

Next Post
Mahasiswa Unipa Berunjuk Rasa Menolak Kenaikan Biaya SPP

Mahasiswa Unipa Berunjuk Rasa Menolak Kenaikan Biaya SPP

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ADVERTORIAL ASTON

Browse by Category

  • BINTUNI
  • BUDAYA & PARIWISATA
  • DAERAH
  • DIKKES
  • EKBIS
  • HUKUM & KRIMINAL
  • KABAR PAPUA
  • KAIMANA
  • KESEHATAN
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS NUSANTARA
  • LINTAS PAPUA
  • MANOKWARI
  • MANSEL
  • NASIONAL
  • PAPUA BARAT
  • PAPUA BARAT DAYA
  • PARLEMENTARIA
  • PEGAF
  • PENDIDIKAN
  • POLHUKRIM
  • TELUK WONDAMA
  • Uncategorized
  • VIDEO

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

No Result
View All Result
  • Home
  • PAPUA BARAT
  • MANOKWARI
  • DAERAH
    • MANSEL
    • PEGAF
    • BINTUNI
    • TELUK WONDAMA
  • POLHUKRIM
    • HUKUM & KRIMINAL
    • PARLEMENTARIA
  • DIKKES
    • BUDAYA & PARIWISATA
    • KESEHATAN
    • PENDIDIKAN
  • EKBIS
  • KABAR PAPUA
  • LINTAS PAPUA

© 2022 TABURAPOS - Akurat dan Cerdas.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!