Sorong, TP – Stasiun Meteorologi Kelas I DEO Sorong menyelenggarakan kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) bersama puluhan nelayan di Papua Barat Daya, Senin (8/7/2024).
Kegiatan dibuka secara resmi melalui daring oleh Anggota DPR RI Dapil V, Papua Barat Daya, Harvey Malaiholo. Serta dibuka juga secara langsung di lokasi kegiatan oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto.
Guswanto mengatakan, kegiatan bertujuan guna meningkatkan pemahaman para nelayan untuk memanfaatkan informasi cuaca maritim. Diantara berkaitan dengan tinggi gelombang, arus serta kondisi cuaca.
Pada kesempatan tersebut, BMKG juga memperkenalkan aplikasi INA-WIS BMKG. Selain memuat informasi cuaca, Aplikasi tersebut juga dapat mendeteksi tinggi gelombang laut serta potensi ikan yang berada di sana.
“Dengan mengetahui informasi cuaca dan iklim saat melaut melalui aplikasi tersebut, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan sesuai dengan jenis ikan yang ingin diperoleh,” ujar Guswanto usai membuka kegiatan sosialisasi.
Untuk penerapan aplikasinya, juga dihadirkan beberapa narasumber untuk melakukan observasi dan pengamatan tinggi gelombang, arus arah dan kecepatan angin, serta seperti apa cuaca di laut.
“Melalui aplikasi tersebut juga bisa kita lihat potensi ikan di laut, sehingga harapannya adalah nelayan bisa memperhitungkan berapa banyak bahan bakar yang dibutuhkan untuk menjangkau lokasi potensial yang ingin dituju dan jalur mana yang harus dilewati supaya dia bisa melautnya dengan aman. Sehingga tidak ada lagi cerita bahwa ada nelayan hilang kontak karena kehabisan bahan bakar atau karena cuaca buruk di laut,” terangnya.
Dikatakan Guswanto, kegiatan serupa telah dilaksanakan di berbagai daerah dengan melibatkan total lebih dari 15.000 nelayan di Indonesia. Dimana berdasar hasil evaluasi, penerapan aplikasi INAWIS BMKG yang diperkenalkan kepada nelayan dalam kegiatan SLCN terbukti telah meningkatkan hasil tangkapan.
“Hasilnya penerapan aplikasi ini oleh nelayan Indonesia terbukti telah mempengaruhi hasil tangkapannya. Jadi yang awalnya hanya 5 persen terus tumbuh menjadi 15 hingga 20 persen dari rata-rata normal,” kata Guswanto.
Oleh sebab itu dengan dilaksanakan SLCN dan penerapan aplikasi INAWIS, maka potensi hasil laut di Sorong juga dapat dieksplor lebih baik lagi oleh nelayan. Harapan terakhirnya, maka hal tersebut juga dapat meningkatkan ketahanan pangan di bidang perikanan dan meningkatkan kesejahteraan nelayan.[CR24-R3]