Manokwari, TP – Banyak mahasiswa dari luar daerah yang berdomisili di Kelurahan Amban, enggan mengganti Kartu Tanda Penduduknya (KTP) dengan KTP Manokwari. Mereka, masih tetap mempertahankan KTP asal daerahnya.
Kepala Distrik Manokwari, Isak Erens H. Waramori mengatakan, hal itu ditemukan oleh petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) bersama panitia pemilihan distrik (PPD), saat melaksanakan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pilkada di Kelurahan Amban.
“Berdasarkan laporan dan monitoring, banyak mahasiswa di Amban, mereka tidak mau merubah KTP Manokwari dan masih mempertahankan domisili KTP asal daerahnya,” jelas Waramori kepada Tabura Pos di kantornya, Rabu (10/7/2024).
Waramori menerangkan, mayoritas mahasiswa di Amban yang tidak mau merubah domisili KTP Manokwari, menyampaikan berbagai alasan. Salah satunya, masih mendapatkan bantuan atau beasiswa dari pemerintah daerah asalnya.
Sambung Waramori, mereka khawatir jika merubah KTP Manokwari, maka tidak akan tercatat oleh pemerintah daerah asalnya dan kemungkinan tidak mendapatkan bantuan lagi.
“Mereka terpaksa tidak didata, karena walaupun dipaksakan untuk didata dan diinput ke dalam sistem maka nama dan NIK mereka tidak bisa akan terbaca, karena domisili lain,” terang Waramori tanpa menyebut jumlah pasti mahasiswa yang enggan merubah KTP Manokwari.
Kepala Distrik Manokwari Barat ini menambahkan, dengan demikian mahasiswa yang bersangkutan hanya akan menjadi penonton pada Pilkada serentak nanti karena tidak bisa memilih.
Dia menambahkan, berdasarkan informasi awal, presentase pemutakhiran data di Distrik Manokwari Barat masih di bawah 50 persen, tetapi sekarang hari ini kita sudah di 57 persen untuk Distrik Manokwari Barat.
“Awalnya Ibu Ketua KPU Manokwari telepon karena kita di Distrik Manokwari Barat masih rendah di bawah 50 persen, tapi sekarang sudah 57 persen,” katanya.
Ia mengungkapkan, lambatnya pencoklitan di Distrik Manokwari Barat lantaran kendala teknis seperti jaringan, kapasitas hand phone ada yang tidak mampu, sehingga pencocokan data dengan sistem e-Coklit sedikit mengalami keterlambatan.
“Tetapi terkait pencoklitan sudah dilakukan teman-teman pantarlih di lapangan dan terkait mahasiswa yang tidak mau pindah KTP Manokwari ini akan disampaikan ke KPU,” jelasnya.
Ia menambahkan, Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Distrik Manokwari Barat pada saat Pemilu 14 Februari lalu berjumlah 68.543 pemilih. Terdiri dari 34.828 pemilih laki-laki dan 33.715 pemilih perempuan.
“Saya perkirakan DPT di Distrik Manokwari Barat untuk Pilkada nanti akan bertambah, karena saat pencoklitan petugas temukan ada saudara-saudara kita yang baru datang dari luar daerah yang masih KTP luar dan sudah disarankan untuk mengurus KTP Manokwari,” pungkasnya. [SDR-R3]