Manokwari, TP – Aparat Kepolisian membantah adanya orasi ‘Papua Merdeka’ dalam acara launching tahapan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Pegunungan Arfak (Pegaf), Kamis (11/7/2024).
Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol. Ongky Isgunawan mengungkapkan video berdurasi 42 detik yang viral di media sosial Facebook setelah diunggah seseorang itu memang diduga kejadiannya di Pegaf.
Pada saat itu dilaksanakan deklarasi launching Pilkada Serentak tahun 2024. Setelah acara selesai kemudian terjadi perselisihan antar warga di bawah panggung.
Kemudian salah satu pemuda naik ke atas panggung dan berteriak Papua lalu direspon secara spontan oleh warga dengan kata Merdeka.
“Jadi itu bukan orasi Papua Merdeka, memang awalnya ada perselisihan antar warga kemudian salah satu pemuda berteriak Papua lalu direspon warga lain dengan kata merdeka,” ungkap Ongky melalui telpon selulernya.
Ongky mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang berkembang yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan. Serta bersama-sama menjaga keamanan agar tetap konfusif.
“Kami imbau warga jangan mudah percaya apalagi terprovokasi dengan isu-isu yang dapat menganggu situasi keamanan,” imbuhnya.
Hal serupa juga di sampaikan Kapolres Pegaf, Kompol. Isaac Koko Hosio saat dikonfirmasi Tabura Pos melalui pesan WhatsApp pada, Sabtu (13/07).
Kapolres mengaku dalam acara tersebut tidak ada orasi tentang Papua Merdeka, “Jadi yang bersangkutan tidak berteriak ‘Papua Merdeka’ hanya berteriak Papua kemudian spontan masyarakat di bawah teriak Merdeka, jadi bukan orasi tentang Papua Merdeka,” ungkap Hosio.
Hosio juga mengungkapkan bahwa sebelum terjadi teriakan di atas panggung, memang telah terjadi perselisihan antar sesama penonton yang hadir dalam kegiatan Komisi Pemiihan Umum (KPU) tersebut.
Namun situasi saat itu dapat dikendalikan. Selanjutnya anggota Polri yang hadir untuk pengamanan dan beberapa tokoh pemuda mengimbau masyarakatnya kembali ke rumah masing-masing.
“Saat itu langsung kami hentikan dan matikan mic dan sound. Kami menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupten Pegaf agar tidak terprovokasi dengan video tersebut, kami pastikan masyarakat Pegaf di 10 Distrik dan 166 Kampung cinta merah putih, NKRI harga mati,” pungkasnya. [AND-R3]