Manokwari, TP – Pemuda Katolik Komisariat Daerah (Komda) Papua Barat menyelenggarakan Kursus Kepemimpinan Menengah (KKM) bagi kadernya, di Valdos Hotel Manokwari, Jumat (6/9/2024).
Dengan mengangkat tema Transformasi Kepemimpinan Kader Pemuda Katolik di Era Digital Dalam Menghadapi Pilkada 2024, kursus berlangsung sampai 8 September.
Dewan Pembina Pemuda Katolik Papua Barat, Dominggus Mandacan berharap kursus kepemimpinan menengah mampu menjadikan generasi muda Katolik ke depan, dan dapat terus berkembang serta maju mengikuti perkembangan, dinamika daerah dan bangsa Indonesia agar tidak terpecah belah.
“Saya mengapresiasi atas pelaksanaan kursus kepemimpinan menengah yang diselenggarakan Pemuda Katolik sebagai bagian dari pembinaan generasi muda Katolik yang unggul,” kata Dominggus saat pembukaan, kemarin.
Ketua Pemuda Katolik Komda Papua Barat, Yustina Ogoney mengungkapkan, kursus kepemimpinan menengah merupakan kursus lanjutan dari kursus kepemimpinan dasar yang telah diselenggarakan oleh pengurus di cabang setiap kabupaten.
Peserta yang hadir saat ini untuk mengikuti kursus kepemimpinan menengah adalah mereka yang telah lulus mengikuti kursus kepemimpinan dasar di tingkat komisariat cabang.

“Kepemimpinan dasar sangat wajib untuk dilaksanakan di setiap komisariat cabang. Kader-kader yang ada di kampung atau di distrik dapat mengikuti di tingkat cabang. Setelah lulus dari kursus kepemimpinan dasar, mereka mengikuti ditingkat lanjutan khusus kepemimpinan menengah yang diselenggarakan oleh pengurus Pemuda Katolik komisariat daerah,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan pemuda yang saat ini mengikuti kursus kepemimpinan dasar akan melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di tingkat kampung, di kecamatan, kabupaten maupun di tingkat negara.
“Dengan demikian pemuda perlu dibekali dengan berbagai pelatihan dan pengetahuan non formal agar kelak pemuda tidak minder berdiri di tengah-tengah pemuda lainnya,” pungkasnya.
Kepala Dinas PMPTS Manokwari, Albinus Cobis mewakili bupati mengungkapkan, pelatihan kepemimpinan bagi generasi muda saat ini merupakan hal penting guna menjadi pondasi untuk masa depan bangsa dan negara.
“Selain menjadi pondasi pelatihan kepemimpinan juga menjadi peningkat kualitas bagi pemuda pemudi Katolik dalam tugas dan pelayanannya yang berkualitas,” ujarnya.
Dirinya mengajak pemuda Katolik terus berikhtiar cara meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, mengasah kemampuan melalui kompetisi dan melek teknologi, serta memiliki kepedulian terhadap persoalan-persoalan kebangsaan dan terlibat dalam dinamika dinamika kebangsaan.
Sementara, Staf Ahli Gubernur Papua Barat Bagian Pemerintahan Umum dan Otsus, Eduar Toansiba mengatakan pemuda Katolik harus menjadi kader-kader masa depan.
“Pemuda Katolik juga harus ditopang oleh akhlak yang baik karena pemuda dengan kompetensi dan karakter yang baik dibutuhkan untuk membawa perubahan dan kemajuan bagi gereja dan bangsa,” ucapnya.
Dirinya berharap kursus kepemimpinan menengah pemuda Katolik Papua Barat ini sangat baik karena bertujuan menyiapkan pemuda sebagai calon pemimpin di masa depan. Yang tidak hanya memiliki kemampuan intelektual yang baik, tapi juga memiliki akhlak dan karakter serta kemampuan emosional yang baik pula.
Sebelumnya, Ketua Panitia, Levita Making dalam laporannya mengatakan, pemuda Katolik merupakan salah satu organisasi sosial kemasyarakatan yang mempunyai fokus melakukan pembinaan dan pelatihan kader-kader pemuda Katolik di seluruh indonesia agar kelak menjadi pemimpin yang berguna bagi gereja dan bangsa.
“Tujuan kegiatan KKM Komda Papua Barat untuk menjadi wadah penguatan kapasitas kader dalam menjalankan roda organisasi pemuda Katolik di tingkat provinsi dan cabang, serta mempersiapkan kader-keder pemuda Katolik yang siang tanggap terhadap isu, siap tanggap isu sosial, politik serta kemasyarakatan yang berkembang di Papua Barat,” lapornya. [SDR-R4]