Manokwari, TP – Kerja sama antara orang tua dan sekolah berperan penting, sehingga anak bisa merasa mendapatkan perhatian serta terhindar dari pergaulan bebas atau perilaku menyimpang lainnya.
Kepala SMA Santo Paulus Manokwari, Alexius D. Tange mengatakan, di sekolah yang dipimpinnya memang mempunyai jumlah siswa yang sedikit atau cukup terbatas, sehingga memudahkan pihak sekolah mengontrol para siswa dan siswinya.
Meski begitu, kata dia, peran orang tua sangat penting agar anak-anak tetap terhindar dari hal-hal yang bisa menjerumuskan anak-anaknya ke hal negatif yang berdampak terhadap dirinya sendiri.
Di samping itu, ia menambahkan, pengaruh lingkungan juga cukup memengaruhi perilaku anak. Sebab, lingkungan yang baik akan membawa anak pada hal yang baik dan sebaliknya, lingkungan yang buruk akan berdampak buruk terhadap anak.
Menurut Tange, khusus di SMA Santo Paulus, pihaknya menanamkan pendidikan karakter di awal masuk sekolah atau saat masa pengenalan sekolah, bagaimana mengubah mindset mereka untuk menjadi lebih baik ke depan.
“Jadi di awal kalau di sekolah kita belum belajar efektif, kita membuka wawasan mereka, mindset mereka, terutama dengan pendidikan karakter dan materi bullying karena kadang-kadang anak-anak kita ini tanya mereka sekolah untuk apa, mereka bingung,” ungkap Tange kepada Tabura Pos di SMA Santo Paulus, Manokwari, Kamis (12/9).
Ia menegaskan, sekolah terus mendorong dan menanamkan pendidikan karakter terhadap siswa, tetapi harus didukung perhatian dari keluarga, terutama orang tua untuk selalu mengawasi anaknya.
Ia mengklaim, sejauh ini pendidikan karakter untuk siswanya berjalan baik, terbukti dengan tidak ditemukan kasus menonjol atau perilaku menyimpang siswanya.
“Mungkin ada satu dua yang tidak kelihatan, kita tidak tahu. Tapi sangat-sangat terkontrol. Jadi kita bisa tangani, karena memang siswa tidak banyak. Artinya, untuk kasus-kasus yang berat, tidak ada. Kalau pun ada, kasus itu tidak berat dan kita bisa kita tangani dan anak-anak juga sangat aktif,” tambah Tange.
Dijelaskannya, dukungan orang tua terhadap anak-anaknya sangat penting, karena mereka hanya 7-8 jam di sekolah, sedangkan selebihnya, orang tua dan lingkungan turut berpengaruh.
“Memang harus sama-sama tidak bisa jalan sendiri. Di sekolah kami utamakan karakter mereka, karena memang ini sekolah Katolik, jadi selalu diawali dengan doa kemudian saat jam 12 siang kita ada doa khusus juga dan anak-anak kita semua support,” tandas Tange. [AND-R1]