
Ransiki, TP – Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Perhubungan Provinsi Papua Barat, telah menyerahkan hibah Gedung Terminal Tipe C Momiwaren kepada Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan (Pemkab Mansel), yang diterima langsung Dinas Perhubungan Kabupaten Mansel, beberapa waktu lalu.
Sayangnya, bukannya bisa langsung difungsikan, justru sebaliknya karena kondisi bangunan yang sudah tidak lengkap dari segi sarana-prasarana, maka keinginan Pemkab Mansel Mansel untuk fungsikan Gedung Terminal Tipe C Momiwaren terpaksa harus diurungkan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Mansel, Yus Srimaryoso mengatakan, pasca diterima hibah Gedung Terminal Tipe C Momiwaren dari Pemerintah Provinsi Papua Barat, pihaknya telah melakukan pengecekan langsung kondisi bangunan dan sarana-prasarana pendukung.
“Setelah terima hibah, ternyata banyak yang harus kita benahi karena ada banyak barang yang hilang. Lampu tidak ada, mesin pompa air dan profil tank juga hilang, entah siapa yang ambil,” ucap Srimaryoso kepada para wartawan di Kantor Bupati Mansel, Bukit Boako Ransiki, Jumat (13/9).
Menurut dia, dengan kondisi yang ada, Gedung Terminal Tipe C Momiwaren sudah tentu belum bisa digunakan tetapi harus dibenahi terlebih dahulu.
Pihaknya, kata dia, akan berkoordinasi dengan Bagian Hukum Setda Kabupaten Mansel untuk menggodok Peraturan Bupati (Perbup), yang nantinya mengatur fungsi dan kegunaan Gedung Terminal Tipe C Momiwaren serta menetapkan retribusi terhadap jenis kendaraan yang akan beroperasi di sana.
Meski begitu, diungkapkan Srimaryoso, Gedung Terminal Tipe C Momiwaren akan dipersiapkan sebagai Terminal Angkutan Damri antar distrik dan kampung dalam kabupaten.
“Saya sudah sempat membangun koordinasi dengan pihak Damri untuk mempersiapkan penyediaan jasa transportasi, melayani rute Momiwaren-Isim-Tahota, Momiwaren-Neney, Momiwaren Ransiki dan Momiwaren-Oransbari,” ujar dia.
Mengenai angkutan mini bus dan Hilux yang selama ini sudah beroperasi di jalur Isim-Tahota-Ransiki dan Neney-Ransiki, Srimaryoso mengatakan, pihaknya akan mengundang para sopir angkutan termasuk pejasa ojek untuk membicarakan hal itu, sehingga rute pelayanan transportasi kepada masyarakat bisa di atur baik dan berjalan lancar.
“Lambat laun pasti kita relokasi terminal darurat ke Terminal Tipe C Momiwaren, sementara kita siapkan dulu semua termasuk siapkan SDM yang mamadai,” pungkas Srimaryoso. [BOM-R4]