Manokwari, TP – Direktur Jaringan Advokasi dan Kebijakan Anggaran (Jangkar), Papua Barat, Metuzalak Awom mengungkapkan, pihaknya mendapatkan laporan terkait adanya dugaan money politik saat pemilihan kepala daerah (Pilkada), Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati di Papua Barat.
Dijelaskan Awom, laporan adanya dugaan money politik, dilaporkan oleh relawan pemantau pilkada yang dibentuk oleh Jangkar Papua Barat.
“Belum semua laporan dimasukkan oleh Relawan Pemantau Pilkada. Tapi, indikasi dan duaan money politik pada Pilkada Manokwari, ada,” ungkap Awom saat dikonfirmasi Tabura Pos via teleponnya, Kamis (28/11/2024).
Diungkapkan Awom, sejak pelaksanaan pemilihan hingga Kamis (28/11/2024) pagi, ada keributan diinternal salah satu tim sukses kandidat tertentu akibat pembagian nilai uang yang tidak sesuai harapan mereka.
Informasi yang diterima, lanjut Awom, tim sukses dari salah satu kandidat ini dijanjikan menerima uang dengan jumlah tertentu. Tetapi, saat realisasinya nilainya tidak sesuai dengan yang dijanjikan, akhirnya ada pertengkaran di internal tim sukses.
“Informasi yang kami terima dari Relawan, hal ini terjadi di wilayah Pasir Rido, Arowi, Manokwari Utara, Dataran Prafi. Sedangkan, di salah satu TPS di Tanah Rubu, ada dugaan kecurangan, dimana beberapa saksi dari kandidat tertentu yang diusir keluar areal TPS dan tidak ada aktifitas pencoblosan dari warga,” terang Awom.
Lebih lanjut, kata Awom, saksi tersebut akan segara dimintai keterangan oleh Jangkar Papua Barat dan dari keterangan itu akan dikaji lebih lanjut untuk didorong, baik ke Bawaslu atau Gakkumdu.
“Saksi sementara lagi menuju sekretariat Relawan Pemantau Pilkada di Manokwari guna dimintai keterangan terkait dugaan pengusiran saksi dari areal salah satu TPS di Tanah Rubu,” ujar Awom.
Ditambahkan Awom, pihaknya telah melakukan upaya-upaya klarifikasi ke tim sukses salah satu kandidat, sesuai daftar nama yang diterima oleh Relawan Pemantau Pilkada. Sayangnya, orang-orang tersebut menghindar.
Disinggung terkait hasil pemantauan Pilkada ditingkat provinsi, terang Awom, untuk kandidat ditingkat provinsi hanya satu pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua Barat.
Sehingga, pihaknya sulit melakukan identifikasi. Tetapi, sejauh ini belum semua laporan dari Tim Relawan memasukan laporan pemantauan
“Kami juga mendapatkan laporan dimana, ada oknum anggota DPR yang membagikan uang 1 hari sebelum pencoblosan di kediamannya untuk memenangkan salah satu kandidat tertentu di Manokwari. Ada bukti dan saksi, saksi kami berada di tempat kejadian,” tandas Awom. [FSM]