Manokwari, TP – Anak-anak di Yayasan Cahaya Papua Barat yang berlokasi di Sowi Indah, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari memanfaatkan media lingkungan untuk belajar.
Pembina Yayasan Cahaya Papua Barat, Theresia Ngutra, sejak didirikan, Yayasan yang dipimpinnya masih banyak kekurangan, terutama fasilitas sarana dan prasarana untuk mendukung serta menunjang proses pembelajaran terhadap anak-anak.
Menurutnya, ini menjadi kendala terhadap yayasan, terutama guru untuk mengembangkan pendidikan yang lebih baik. Salah satu cara yang dilakukan untuk mengatasinya dengan memanfaatkan media lingkungan sekolah untuk belajar.
“Seperti hari ini, anak-anak memanfaatkan media lingkungan sekolah untuk praktek belajar menghitung. Mereka memakai batu yang ada di sekitar sekolah,” jelas Theresia kepada Tabura Pos di Yayasan Cahaya Papua Barat, Kamis (20/2).
Dikatakannya, belajar dengan memanfaatkan media lingkungan sekolah memiliki banyak manfaat, karena anak-anak secara langsung mengamati, sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Namun di sisi lain, kata dia, pemanfaatan media lingkungan memiliki dampak negatif pada kreativitas anak, kurang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, kemampuan diri anak terhambat sampai bisa berpengaruh terhadap prestasi belajar anak jika tidak dilakukan secara efektif.
Dia mengakui, kurangnya sarana dan prasarana menjadi salah satu kendala yang berdampak pada proses belajar dan mengajar, kualitas pendidikan, dan perkembangan kemampuan kemampuan diri siswa.

Dijelaskan Theresia, para guru juga kesulitan memberikan dan menjelaskan materi, sehingga proses pembelajaran kurang optimal di samping mutu pendidikan menurun dan bisa menyebabkan kesenjangan.
Theresia berharap pemerintah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten bisa membuka diri mendukung Yayasan Cahaya Papua Barat guna meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan anak yang rata-rata orang tuanya kurang mampu. [AND-R1]