Manokwari, TP – Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choiruddin Wachid mengaku siap periksa oleh tim pencari fakta terkat hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi S. Marbun yang dikabarkan hilang terseret arus Kali Rawara, Kabupaten Teluk Bintuni pada (18/12/2024) silam saat melakukan operasi senyap penangkapan DPO KKB.
Selain dirinya, Choiruddin juga mengaku seluruh anggota atau tim yang terlibat dalam pencarian tahap pertama dan tahap kedua juga siap diperiksa.
“Soal kesimpulan dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI kemarin kami siap dan menerima serta menunggu hasil pemeriksaan tim pencari fakta yang akan dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh personel yang berada disana yang terlibat dalam pencarian tahap pertama dan tahap kedua,” kata Choiruddin kepada wartawan di Polda Papua Barat, Selasa (18/03).
Choiruddin menegaskan bahwa seluruh informasi mulai dari kronologis kejadian, hingga pelaksanaan pencarian tahap pertama dan pencarian tahap kedua pihak sudah disampaikan bahkan melibatkan langsung mertua laki-laki dari Iptu Tomi S. Marbun yaitu AKP Purn Gelora Tarigan.
Bahkan menurutnya yang bersangkutan menyaksikan langsung dengan mata kepala sendiri seperti apa proses pencarian dari muara 28 Desember 2024 sekitar pukul 06.00 WIT sampai terjadinya dua kali insiden perahu terbelah dan terbalik.
“Dengan demikian ini menunjukkan bahwa tidak ada yang ditutup-tutupi baik kronologis dan segala macam,” tegasnya.
Mengenai pengejaran DPO KKB saat insiden terjadi, Choiruddin menjelaskan bahwa seluruh proses dari awal mulai dari perencanaan sampai terjadinya insiden tersebut tidak ada yang namanya meninggalkan.
Sebanyak 7 orang yang selamat saat menyebrang Kali Rawara dalam operasi senyap itu melakukan perimeter untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi gangguan oleh kelompok KKB pada saat pencarian terhadap Iptu Tomi S. Marbun.
Perlu diketahui dan digaris bawahi bahwa daerah tersebut adalah daerah terisolir, belum ada yang kesana selain KKB yang menginjak daerah tersebut.
Daerah itu masuk dalam daerah zona merah, hal itu dapat dikuatkan dengan adanya penyerangan yang dilakukan oleh kelompok Pangkodap IV Sorong Raya terhadap pos militer TNI pada 13 Januari 2025.
Selain itu baru-baru ini juga ada empat kampung didaerah Moskona Barat warganya melakukan pengungsian, namun dirinya sendiri bersama pihak Pemda, TNI berhasil membantu warga untuk kembali kedaerahnya dan memastikan situasi kondusif.
Choiruddin melanjutkan, dalam operasi senyap itu, telah dilakukan penindakan terhadap Komandan KKB dari Batalyon Moskona yakitu, Marthen Akinggin yang merupakan salah satu pelaku pembunuhan 4 warga sipil yang terjadi di Moskona silam.
“Jadi semua sudah tahu Bintuni dan Maybrat itu wilayah operasi KKB,” jelasnya.
Choiruddin mengungkapkan bahwa insiden yang terjadi terhadap Iptu Tomi S. Marbun sudah disampaikan kepada pihak keluarga tanpa ada yang ditutup-tutupi.
“Saya sudah bilang kepada keluaga, saya sudah jelaskan jadi sini tidak ada yang ditutupi saya dan anggota berani disumpah tidak ada yang ditutupi, semua kami buka, ingat Tomi ini seperti adik kandung saya. Jadi tidak ada yang mau celakai dia dan saat insiden itu terjadi saya sendiri yang melakukan pencarian saya ada juga mertua laki-laki Iptu Tomi S.Marbun yaitu AKP Purn Gelora Tarigan,” ungkapnya.
Lanjut Choiruddin mengungkapkan bahwa pihaknya dan seluruh tim yang terlibat sejauh ini sudah berupaya secara maksimal melakukan pencarian terhadap Iptu Tomi S. Marbun.
Bahkan saat upaya pencarian dilakukan, pihaknya juga meminjam dan menggunakan drone tempur yang digunakan untuk memantau situasi sekitar mengantisipasi adanya gangguan dari KKB.
Choiruddin mengaku bahwa sampai saat ini upaya pencarian memang belum membuahkan hasil dan selanjutkan akan dilakukan kembali pencarian tahap ketiga yang masih menunggu petunjuk selanjutnya dari Kapolda Papua Barat.
Sebelum pencarian tahap ketiga dilaksanakan tentunya akan dilakukan rapat mengingat daerah itu masuk zona merah. Dalam upaya pencarian pihaknya terbuka kepada siapapun termasuk awak media yang berkenan ikut dalam proses pencarian nanti agar dapat menyaksikan langsung situasi dan kondisi didaerah tersebut.
Choiruddin kemudian menepis isu dari pihak keluarga Iptu Tomi S. Marbun bahwa dirinya sedang mengejar pangkat Kombes. Choiruddin menegaskan tidak gila pangkat ataupun jabatan sebab jika memang dirinya mengejar pangkat Kombes mungkin sudah diterima sejak masih bertugas di Maybrat.
Diakuinya bahwa saat menjabat sebagai Kapolres Maybta selama dua tahun dirinya berhasil menangkap dua pentolan KKB yakni, Brigjen Pit Manggaprove dan Mayjen Viktor Makomike, termasuk sejumlah pelaku penyerangan terhadap anggota TNI di Pos Koramil Kisor.
“Jadi kalau saya disebut kejar pangkat Kombes saya sudah Kombes dari dulu faktanya saya masih AKBP sampai sekarang, kemudian jabatan Kabid Propam Polda Papua Barat Daya itu juga bukan jabatan Kombes, itu AKBP,” tegasnya.
“Jadi saya tidak gila pangkat tidak gila jabatan, saya tepis isu yang dikeluarkan oleh keluarga. Jadi perlu digaris bawahi saya tidak kejar pangkat Kombes saya masih AKBP dan jabatan Kabid Propam Polda Papua Barat Daya itu bukan job Kombes tapi masih job AKBP,” tambahnya. [AND-R6-]