Bintuni, TP – Kesempatan untuk meningkat kompetensi dan keahlian melalui program pelatihan secara gratis pada Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) Teluk Bintuni, tidak disia-siakan Yohanes guna mencapai cita-cita bekerja di perusahaan besar dengan penghasilan yang lebih baik.
Pria asal Kampung Jagiro, Distrik Moskona ini mengaku sejak lulus SMA pada 2019 lalu, sudah bercita-cita bisa bekerja di perusahaan besar di luar daerah.
Anak dari tujuh bersaudara ini memiliki tekad kuat untuk memperoleh penghasilan yang lebih baik setelah ayahnya meninggal dunia.
Namun, ia menyadari bahwa dunia kerja sekarang menuntut ketrampilan dan sertifikasi yang diakui secara nasional dan internasional.
Oleh sebab itu, melalui informasi dari alumni yang sukses berkarir, Yohanes pun mengenal dan masuk Pusat Pelatihan P2TIM Teluk Bintuni.
Program pelatihan ini menarik minatnya, karena memiliki standard kualitas tinggi, fasilitas lengkap, dan diperoleh secara gratis. Untuk itu, kesempatan ini dianggapnya sangat berharga dan tidak boleh disia-siakan.
Memasuki lingkungan P2TIM, Yohanes mengaku sangat merasakan perubahan besar dalam hidupnya. Dirinya belajar tentang inklusivitas, dimana semua peserta dari berbagai latar belakang mendapatkan hak yang sama dan harus bekerja sama dalam lingkungan yang terstruktur, seperti di perusahaan besar.
Kedisiplinan diri menjadi pelajaran penting, terutama dalam manajemen waktu, karena sebelumnya, ia terbiasa tidur larut malam dan bangun siang. Di samping itu, ia menghadapi tantangan dalam beradaptasi dengan pemakaian Bahasa Inggris secara intensif.
Awalnya, ia kesulitan memahami istilah teknis, tetapi dengan ketekunan dan dukungan rekan-rekannya, Yohanes akhirnya mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris secara sederhana.
Pelajaran terbesar yang diperolehnya adalah ketrampilan komunikasi yang efektif. Dirinya menyadari bahwa komunikasi bukan sekadar berbicara, tetapi ada teknik yang membuat pesan menjadi jelas dan berdampak. Inilah yang menjadi bekal berharga memasuki dunia kerja.
Setelah menyelesaikan pelatihan di P2TIM, Yohanes merasa dirinya lebih disiplin, percaya diri, dan mempunyai mental yang kuat untuk merantau serta bekerja jauh dari keluarga.
Saat ini, dirinya sudah bekerja selama 6 bulan di PT SUN Weda, salah satu perusahaan terkemuka di sektor industri.
Sebelum mendapat pekerjaan ini, ia sempat berkonsultasi dengan tim P2TIM yang membantunya menyusun CV dan melengkapi dokumen administrasi. menurutnya, P2TIM dan Petrotekno memainkan peran besar dalam mengurangi tingkat pengangguran di Teluk Bintuni.
Meski menyayangkan masih banyak pemuda yang ragu mengikuti pelatihan karena takut tidak mendapatkan pekerjaan setelah lulus, tetapi kesempatan tidak datang dengan sendirinya.
“Kita harus berusaha dan mengambil langkah nyata untuk meraih masa depan yang lebih baik,” ucap Yohanes.
Sebagai ungkapan rasa syukurnya, Yohanes sekarang aktif mengajak saudara dan pemuda di sekitar kampungnya untuk ikut serta dalam pelatihan P2TIM.
Dirinya percaya bahwa pendidikan dan ketrampilan adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih cerah, baik bagi diri sendiri maupun untuk kemajuan Bintuni.
Dengan kisah ini, P2TIM dan Petrotekno semakin membuktikan mereka bukan sekedar lembaga pelatihan, tetapi juga pintu gerbang menuju kesempatan kerja dan kehidupan yang lebih baik.
Dengan dedikasi tinggi, mereka terus berkontribusi dalam mencetak tenaga kerja profesional dari Papua yang siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional. [K&K-R1]