Manokwari, TP – Aresty Gunar Tinarga (38 tahun), istri dari seorang pegawai Kantor Pajak Pratama (KPP) Manokwari, dilaporkan hilang dari rumah kontrakan, di Jl. Acama, Reremi Puncak, Manokwari, Senin, 10 November 2025.
Setelah menerima laporan, penyidik Polda Papua Barat dan Polresta Manokwari langsung melakukan penyelidikan, berhasil menemukan jasad korban, Selasa, 11 November 2025.
Ternyata, jasad korban ditemukan dalam septic tank rumah lain yang letaknya lumayan jauh dari tempat tinggal korban, tetapi masih berada di Reremi Puncak.
Proses pencarian terhadap korban di rumah kedua itu berdasarkan pengembangan dari keterangan sopir mobil pick up yang sudah diamankan anggota Polresta Manokwari terlebih dahulu.
Sopir mobil pick up diamankan polisi karena sebelumnya diminta terduga pelaku untuk mengantarkannya dengan boks ke rumah kedua atau tempat di mana jasad korban ditemukan.
Dari pantauan Tabura Pos, proses pencarian terhadap korban dilakukan, Selasa, sekitar pukul 13.00 WI, dipimpin Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. Ongky Isgunawan. Bahkan, dalam proses pencarian ini, pihak kepolisian mengerahkan anjing pelacak untuk menelusuri tempat kejadian perkara (TKP).
Penelusuran dilakukan anjing pelacak hingga berjarak kurang lebih 100 meter dari lokasi kejadian, tetapi belum berhasil menemukan korban.
Sekitar pukul 15.49 WIT, terlihat mobil Honda warnah putih dengan nopol PB 1596 BM tiba dan langsung masuk ke halaman lokasi yang sudah dipasangi police line.
Ternyata, mobil tersebut membawa terduga pelaku untuk menunjukkan keberadaan korban, yang dibuang terduga pelaku di dalam septic tank. Selanjutnya, pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP.
Proses evakuasi terhadap jasad korban cukup memakan waktu, karena polisi harus membongkar septic tank yang sudah dicor beton, untuk mengeluarkan jasadnya. Setelah berhasil dievakuasi dari septic tank, jasad korban dibawa ke RSUD Manokwari dengan mobil ambulance sekitar pukul 16.57 WIT.
Setelah mengevakuasi jasad korban dan melakukan olah TKP, terduga pelaku yang wajahnya ditutupi baju berwarna orange dibawa memakai mobil lain, dikawal ketat polisi menuju Polresta Manokwari.
Kapolresta Manokwari, Kombes Pol. Ongky Isgunawan mengakui bahwa tubuh korban saat ditemukan berada di dalam septic tank.
“Tadi kita dapat (korban, red) di dalam septic tank, di kubur situ. Nanti kita visum. Untuk autopsi nanti kita tawarkan ke pihak keluarga,” kata Kapolresta kepada para wartawan di sekitar TKP, kemarin.
Dicecar tentang informasi dan foto-foto yang beredar bahwa tubuh korban ketika ditemukan telah terpotong atau dimutilasi, Kapolresta belum mau memberikan keterangan secara terperinci. “Nanti saya sampaikan secara terperinci, yang penting korban sudah kita temukan,” tandas Isgunawan.
Dicecar tentang terduga pelaku, jawab Kapolresta, terduga pelaku berhasil ditangkap di Inggramui dan sekarang masih berjumlah 1 orang.
“Semalam sempat kita kejar, pelaku loncat ke hutan, lari ke Wosi, kemudian sampai ke Inggramui,” ungkap Isgunawan.
Menurut Kapolresta, terduga pelaku bekerja sebagai tukang bangunan yang sempat bekerja di rumah korban. Selain di rumah korban, terduga pelaku juga bekerja merehab rumah dimana jasad korban ditemukan. “Ini kita masih didalami, karena keterangan pelaku tadi masih berbelit-belit dan berbeda-beda,” kata Kapolresta.
Pada kesempatan itu, Isgunawan menyampaikan turut berduka cita terhadap keluarga dan suami korban serta berterima kasih kepada jajaran Kantor Pajak Pratama (KPP) Manokwari yang senantiasa mendukung serta mempercayakan proses hukum kepada Polresta Manokwari. “Mudah-mudahan arwah almarhumah diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa,” ucapknya.
Ia mengakui, selain terduga pelaku, pihaknya sudah mengamankan 1 orang sopir mobil pick up yang dipesan terduga pelaku untuk mengantarnya ke rumah dimana jasad korban ditemukan.
Kesedihan dan Isak Tangis
Kesedihan dan isak tangis tidak terbendung lagi ketika suami korban tiba di TKP, sekitar pukul 16.22 WIT. Kesedihan pun tergambar dari raut wajah rekan-rekannya dari Kantor Pajak Pratama (KPP) Manokwari.
Suami korban tiba di halaman lokasi penemuan jasad istrinya, mengenakan baju batik hijau motif putih didampingi sejumlah rekan kerjanya, langsung dipersilakan masuk ke halaman TKP.
Tangis suami korban terdengar dari luar pagar ketika harus menerima kenyataan sang istri ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa lagi. Di dalam mobil ambulans, suami korban tidak henti-hentinya menangis.
Kapolresta Manokwari dan rekan kerja suami korban terlihat selalu berada di sampingnya untuk memberikan dukungan dan penguatan.
Bahkan, rekan-rekan kerjanya menunggu proses pencarian sejak siang hingga sore, termasuk ketika jasad korban dievakuasi ke RSUD Manokwari.
Informasi yang diterima Tabura Pos di sekitar lokasi, disebutkan bahwa korban baru berada di Manokwari dari Jakarta sekitar 4-5 bulan lalu untuk menemani sang suami yang bekerja di KPP Pratama Manokwari. [SDR-R1]
