
Manokwari, TP – Para korban kebakaran Komplek Borobudur, sampai saat ini masih ‘dibiarkan’ hidup di tempat-tempat pengungsian.
Sebab, sajak peristiwa yang menghanguskan ratusan rumah itu terjadi pada akhir September 2021 lalu, sampai hari ini ratusan kepala keluarga masih hidup di tempat-tempat pengungsian seperti Gedung Organisasi Wanita (GOW) Sanggeng maupun Komplek Latihan Kerja (KLK) serta Aula Kantor PUPR.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manokwari, Tajuddin mengatakan, selepas masa tanggap darurat sejak awal Oktober sampai November 2021, Pemda Manokwari menetapkan masa transisi sampai dengan 31 Desember 2021.
Tajuddin mengaku, sampai berakhirnya masa transisi tersebut, dirinya belum menerima petunjuk dari Bupati Manokwari, Hermus Indou terkait kelanjutan penanganan korban Borobudur.
“ Sampai saat ini saya belum dapat petunjuk dari Bapak Bupati, pastinya masih seperti yang lalu masih masa transisi, kita akan perpanjang masa transisi, kalau berapa lama masa transisi kedua saya belum dapat petunjuk sampai kapan,” jelas Tajuddin kepada para wartawan di halaman Kantor Bupati, Sowi Gunung, Senin (3/1).
Selain masih akan ‘membiarkan’ para korban hidup di tempat-tempat pengungsian, pembangunan hunian sementara (Huntara) di Andai pun belum ada tanda-tanda fisiknya, karena masih dalam tahap perencanaan.
“ Kalau Huntara masih sama seperti yang kemarin-kemarin, kita sudah siapkan lahan, perencanaannya sudah buat, nanti kita akan koordinasikan lagi ke provinsi karena masih ada sedikit revisi atau koreksi-koreksi, karena saya lihat belum semua fasilitas untuk nelayan terpenuhi,” jelas Tajuddin.
Lanjut Tajuddin, selama masih dalam masa transisi, Pemda Manokwari tetap akan membantu para korban disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
“ Untuk anggaran bantuan ada di keuangan, BPBD hanya koordinasi menyampaikan apa yang dibutuhkan para korban,” ujar Tajuddin.
Dikatakan Tajuddin, sejauh ini tempat-tempat pengungsian sudah berkurang. Pengungsi yang berada di Taman Jokowi akan dipindahkan ke Komplek Latihan Kerja (KLK).
“Sejauh ini ada sekitar 370 an kepala keluarga yang masih tinggal di tempat-tempat pengungsian,” pungkas mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) Manokwari ini.
Berdasarkan pantauan Tabura Pos, di tempat pengungsian Gedung Organisasi Wanita (GOW), Selasa (4/1) sekitar pukul 13.30 WIT, aktifitas tampak lengang lantaran sebagian besar sedang bekerja. [SDR-R4]