Manokwari, TABURAPOS.CO – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Provinsi Papua Barat, menargetkan 1 kursi di DPR-RI dan fraksi sendiri atau mandiri di setiap DPRD provinsi maupun kabupaten.
Ketua DPD Partai Demokrat, Papua Barat, Freddy Thie mengatakan, untuk mencapai terget dimaksud maka perlu adanya kerja sama di internal Partai Demokrat.
Sehingga, kata Thie, apa yang sudah dikerjakan Partai Demokrat, baik dari tingkat nasional, provinsi dan kabupaten-kota, serta calon legislatif (caleg) harus terbaik pada 14 Februari 2024.
“Kita Partai Demokrat pernah mengalami masa kejayaan, baik secara nasional maupun provinsi dan sudah tentu karget kita untuk suara DPR-RI kita harus miliki 1 kursi dan setiap provinsi dan kabupaten harus ada fraksi,” kata Thie kepada wartawan di Aula Utama Unipa, Manokwari, pekan lalu.
Disinggung terkait elektabilitas dan popularitas caleg yang diusung Partai Demokrat ke DPR-RI, menurut Thie, elektabilitas dan popularitas dari caleg yang diusung Partai Demokrat sudah teruji dan tidak diragukan lagi.
Pertama, kata dia, Caleg DPR-RI dari Partai Demokrat Papua Barat yakni, Arifin, SE. Arifin pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kaimana, sebagai Anggota DPRD Provinsi Papua Barat selama 2 periode.
Caleg yang Kedua, Roberth Rumbekwan. Rumbekwan merupakan seorang birokrat yang menduduki jabatan terakhirnya sebagai Asisten I Bidang Pemerintahan, Setda Papua Barat, dan Caleg yang ketiga, yaitu seorang perempuan yang terkenal di kalangan milenial dengan panggilan Mace Purba.
“Saya sangat yakin ketiga calon ini memiliki elektabilitas, popularitas dan memiliki basis masa,” ujarnya.
Bupati Kaimana yakin dengan strategi 4 TAS yakni, Kapasitas, Elektabilitas, Kapasitas dan Akunya turun, dapat melenggangkan mereka ke Senayan di Jakarta.
Caleg Demokrat, kata dia, harus datang ke rumah-rumah, agar dapat berbicara dari hati ke hati. Sebab, budaya orang tua masih khas. Kalau datang ke saudara-saudari punya rumah dan meminta dukungan doa, pastinya mereka punya hati.
“Bagi saya uang bukan segalanya yang terpenting Akunya turun. Apakah kita mau turun dan datang ke saudara-saudari kita punya rumah untuk meminta dukungan dan sebut doa,” terang Thie.
Freddy Thie yang juga menjabat sebagai Bupati Kaimana ini menambahkan, bulan lalu pihaknya telah melaksanakan kegiatan pelatihan saksi dan rapat koordinasi daerah (Rakorda) Demokrat Papua Barat.
“Dalam pelatihan saksi itu, kita berharap saksi-saksi yang ditempatkan secara berjenjang dari provinsi, kabupaten, distrik dan kampung agar betul-betul paham tugas mereka seperti apa, agar suara demokrat dapat dikawal dengan baik,” pungkas Thie. [FSM-R4]