Manokwari, TABURAPOS.CO – Plt. Asisten I Bidang Pemerintahan, Setda Papua Barat, Oktovianus Mayor mengusulkan pembangunan pagar di lingkungan Kantor Gubernur Papua Barat yang berada di puncak Arfai distrik Manokwari Timur.
Usulan tersebut, kata Mayor, Ia samapaikan guna mengamankan asset pemerintah berupa Kantor Gubernur Papua Barat bersama sejumlah kantor pemerintahan lainya yang dibangun di kompleks Arfai perkantoran dengan seluas lahan 40 hektar.
Dikatakan Mayor, pengusulan pembangunan pagar di areal kantor Gubernur Papua Barat sudah diusulkan sejak kepemimpinan Dominggus Mandacan, namun usulan itu belum mendapat jawaban hingga akhir masa jambatannya berakhir.
Kemudian, kata Mayor, usulan yang sama kembali diusulkan saat kepemimpinan Penjabat Gubernur Papua Barat, Paulus Waterpauw. Namun, waktu memimpin yang begitu singkat sehingga hingga saayt ini bekuaktunya juga singkat.
Sehingga, sambung Mayor, dirinya kembali mengusulkan program Pembangunan pagar di areal Kantor Gubernur Papua Barat kepada penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere dan direspon positif.
“Kita semua pasti ingat pernyataan orang tua kita, Alm. Abraham O. Atururi bahwa, kalau kita tidak bisa rawat kantor gubernur dengan memotong rumput, kalau saya masih kuat biarlah saya yang datang membersihkan kantor ini. Itu pernyataan yang mengandung makna yang dalam untuk mengingatkan kami untuk tetap merawat asset ini,” tegas Mayor kepada Tabura Pos di Aston Niu Hotel Manokwari, Kamis (25/1/2024).
Menurutnya, masyarakat Papua Barat harus bangga memiliki Kantor Gubernur Papua Barat, karena tidak ada kantor semegah itu di provinsi lainnya di Indonesia, hanya ada di Papua Barat.
Ada kantor gubernur lain, tapi itu peningalan Belanda dan tidak memiliki lahan seluas 40 hektar lengkap dengan kantor pemerintahan lainnya yang dibangun dengan anggaran senilai hampir mencapai Rp. 500 miliar.
“Dimana-mana orang membangun kantor meskipun kantornya kecil, tapi ada pangar untuk pengamanannya. Kenapa kantor besar ini tidak ada pangar sejak pertama didirikan sampai saat ini. Saat saya jadi Kasat Pol-PP saya merasakan dampaknya dan kita sulit mengamankan asset ini di waktu malam,” ungkap Mayor.
Ditegaskan Mayor, Senin kemarin saat Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere memimpin apel pagi, sudah mengingatkan instansi teknis agar segera menindaklanjuti usulan pembangunan pagar di areal Kantor Gubernur Papua Barat.
Pernyataan penjabat, menurutnya adalah bukan arahan biasa tetapi itu adalah perintah yang harus segera ditindaklanjuti oleh instansi teknik guna mengamankan areal kantor Gubernur Papua Barat.
“Saya sudah meminta konsultan buat desain gambar pintu gerbang masuk dan pintu keluar di areal kantor Gubernur Papua Barat. Gambar ini sudah saya serahkan ke Kepala Dinas PUPR Papua Barat. Sebagai Asisten I, saya sudah perintahkan hal ini harus dikerjakan dan nilainya lebih besar dari pada kita kerjakan jalan di tengah hutan, asset ini yang mendatangkan uang ini kenapa tidak amankan,” terang Mayor.
Mayor menyarankan, ketika gambar pagar areal kantor gubernur sudah dibuat dalam dokumen perencanaan yang baik, maka diberikanlah kepada pengusaha asli Papua untuk mengerjakan pagar ini.
“Pasti mereka akan ikuti gambar yang ada tidak mungkin keluar dari gambar sudah dibuat, supaya mereka juga mendapatkan bagian dari itu dan tidak lagi datang demo di kantor gubernur. Jadi saya harap, apa yang disampaikan bapak gubernur adalah perintah yang harus ditindaklanjuti,” pungkas Kepala Biro Pemerintahan, Setda Papua Barat.[FSM-R3]