Sorong, TP – Plh. Sekda Kabupaten Sorong, Kepas Kalasuat, S.Pd, M.Pd memimpin rapat kick off meeting Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sorong tahun 2025 – 2045 bersama Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Baperlitbang) Kabupaten Sorong bersama Tim Konsultan Perencanaan dan Tenaga Ahli dari Malang, Senin (18/3/2024).
Rapat yang dilaksanakan di Ruang Rapat Mini Baperlitbang Kabupaten Sorong tersebut, dihadiri oleh pimpinan OPD beserta Kasubag perencanaan dan bendaharanya.
Kepas Kalasuat dalam arahannya mengatakan bahwa rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025 – 2045 memuat 45 indikator yang menjadi target yang ingin dicapai pada Indonesia Emas 2045. Pencapaian target tersebut harus didukung oleh pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota, yang harus dimuat pada RPJPD provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk mendukung pencapaian Indonesia Emas tahun 2045 melalui pencantuman target 45 indikator utama pembangunan dalam RPJPN untuk diselaraskan dengan RPJPD Kabupaten Sorong sesuai dengan kondisi daerah,” ujar Kepas.
Kepala Paberlitbang Kabupaten Sorong, Ir. Maritje Wattimena menambahkan, Kabupaten Sorong ini merupakan salah satu kabupaten yang akan melaksanakan Pilkada pada Oktober 2024 mendatang. Oleh sebab itu, Kabupaten Sorong harus bergerak lebih cepat dalam penyusunan RPJPD. Sehingga ketika nanti telah terpilih bupati definitif maka programnya tidak keluar dari perencanaan yang telah didesain.
“Sekarang segala program kerja dilaksanakan sudah by system, sehingga dokumen perencanaan ini harus segera dirampungkan. Supaya siapapun kepala daerah yang terpilih bisa bekerja sesuai rambu-rambu. Kita sebagai pembuat kebijakan juga harus tegas memberikan pemahaman kepada Bupati terkait hal tersebut,” ujar Kepala Baperlitbang.
Berikutnya, lanjut Maritje, seluruh pimpinan OPD diminta untuk konsisten bekerja sesuai dokumen perencanaan. Sebab selama ini banyak terjadi program di OPD tidak sesuai antara udulan dengan pelaksanaan.
“Bayak saya melihat proses perencanaan selama ini tidak selaras. Di usulan lain, ketika kita minta Renja juga lain. Hal seperti itu jangan lagi terjadi, kita harus konsisten mulai tahap perencanaan sampai pelaksanaan. Musrenbang dati tingkat distrik ke atas, semuanya harus selaras,” terangnya.
Dirinya juga meminta, agar OPD Dapat memberikan Data data awal yang valid Guna penyusunan dokumen RPJPD Kabupaten Sorong yang tepat dan terukur serta bermanfaat untuk masyarakat.

Sementara itu, Ketua Tim Konsultan, Dr. Maria menambahkan bahwa penyusunan dokumen RPJPD merupakan hal yang sangat penting. Dimana dokumen tersebut akan menjadi dasar arah pembangunan suatu daerah dengan target yang sama dan selaras dari daerah sampai nasional.
“Target merupakan hal yang harus ada dalam perencanaan. Karena ketika kita bekerja tanpa target, maka kita tidak bisa mengukur sejauh mana kualitas kinerja. Bekerja tanpa target itu membuat kita ‘ngambang’ dan bingung. Jangankan 20 tahun ke depan, kadang untuk merencanakan 1 tahun ke depan saja susah,” kata Maria.
Adapun berdasarkan kajian terbatas yang dilakukan, tim konsultan telah merumuskan beberapa isu strategis di wilayah Papua yang harus direncanakan program pembangunannya dalam 20 tahun ke depan. Diantaranya di bidang ekonomi, sosial dan insfrastruktur, desentralisasi dan otonomi daerah, stabilitas pertahanan dan kemanan serta sosial budaya dan ekologi.
“Dengan melihat pentingnya manfaat dari penyusunan dokumen ini, saya berharap seluruh OPD dapat mengikuti setiap tahapan dengan baik serta dapat memberikan saran masukan dengan sejujur-jujurnya sesuai kondisi dan potensi daerah,” imbuhnya.[CR24-R3]