Manokwari, TP – Mahasiswa jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Papua (Unipa) Manokwari, Ontaro P. Purba mengaku bangga menjadi salah satu peserta wisuda Unipa Manokwari periode II Tahun Akademik 2023-2024.
Diakuinya, dalam perjalanannya, semua mempunyai pengalaman dan cerita perjuangan yang berbeda ketika awal memilih sampai memantapkan tujuan, bahkan selama menempuh perkuliahan di Unipa.
Ia menjelaskan, memutuskan Unipa untuk melanjutkan perkuliahan, bukan hal mudah, apalagi dirinya berasal dari sebuah desa di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Apalagi, sambung Ontaro Purba, penduduk di desanya itu bisa dihitung dengan jari tangan.
Sesungguhnya, kata dia, dari segi budaya, bahasa, dan jarak, dirinya harus berpikir panjang untuk melanjutkan perjuangan ini. Namun, dengan keyakinan penuh, dirinya bertekad terus berjuang dan akhirnya memutuskan merantau ke Manokwari.
Sebelum ke Manokwari, ia sudah menempuh pendidikan di salah satu SMA di Provinsi Riau. Di situlah, awal mula mental maupun tanggung jawab dibangun dan berhasil menyelesaikan pendidikan pada 2018.
Setelah menamatkan pendidikan SMA, Ontaro Purba memberanikan diri bertanyak ke orangtuanya, apakah bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi? Sebab, di benaknya masih ada keraguan akibat faktor ekonomi orangtuanya.
“Rasanya sangat berat, tapi bapak saya mendorong semua anaknya agar meneruskan pendidikan yang dapat lebih jauh di atas pendidikan dia,” kata Ontaro Purba kepada wartawan di Unipa Manokwari, Rabu (27/3).
Akhirnya, setelah mendapatkan restu dari orangtua, dirinya mencari referensi di Unipa yang terletak di timur Indonesia. Ontaro Purba berharap kelak bisa diterima bekerja di PT Freeport Indonesia, sehingga membanggakan kedua orangtuanya.
Berbekal harapan itu, ia mengikuti seleksi dan berhasil diterima di Unipa melalui jalur SNMPTN. Akhirnya, Ontaro Purba pun berangkat dari desanya di Sumut menuju Papua Barat untuk menempuh perkuliahan di jurusan Teknik Pertambangan.
Diakuinya, menempuh pendidikan di Unipa merupakan salah satu kebanggaan tersendiri. Selain biaya pendidikan yang relative murah dan adanya kemudahan mengakses beasiswa, menjadi tolak ukur untuk memilih dan berjuang selama menempuh perkuliahan di Unipa.
“Selain itu, alasan memilih dan menyelesaikan perkuliahan program sarjana di Unipa, bukanl suatu kebetulan, tetapi suatu rancangan Tuhan yang harus saya dan teman-teman selesaikan,” kata Ontaro Purba.
Ia menerangkan, selama proses menyelesaikan tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana, ada konsekuensi dari pilihan yang tidak cukup hanya keyakinan dan semangat besar, tetapi harus ada rasa ikhlas luar biasa, niat baik, entah itu karena orang sekitar atau kedua orangtua yang sadar akan proses.
“Saya juga belajar bahwa ketika kita yakin dan mau memulai sebuah proses, maka yang harus dilakukan selanjutnya dalam menyelesaikan proses itu,” tandas Ontaro Purba.
Menurut dia, perkuliahan bukan sekedar belajar berdiskusi dan mendorong untuk bergerak, bukan perihal nilai IPK belaka, tetapi kuliah merupakan pengalaman dan skill yang diperoleh, cerita yang dibuat, serta orang yang diajak bertukar pendapat.
Ia memahami bahwa setelah perjalanannya di Unipa ini, aka nada sesuatu yang lebih besar, harus dikorbankan untuk mencapai tujuan. Dikatakannya hidup itu awalnya bukan pilihan, tetapi bagaimana membuatnya lebih bermakna dan bermanfaat, itu baru pilihan.
“Saya juga sadar bahwa Tuhan tidak pernah salah. Ia lebih mengetahui apa yang ada di dalam hati kita,” tandas Ontaro Purba.
Pada kesempatan itu, Ontaro Purba mengucapkan terima kasih, khususnya terhadap Fakultas, di mana prestasi setiap mahasiswa ditempa dengan keras, dilatih untuk sabra, dan belajar menerima resiko atas apa yang dilakukannya.
Mewakili rekan-rekannya, Ontaro Purba juga mengucapkan terima kasih terhadap dosen pembimbing, seluruh dosen, staf akademik, staf laboratorium dan semua pihak yang menemani atau memfasilitasi proses belajar mahasiswa di Unipa.
“Mohon maaf atas ketidaksabaran kami, ketidakpatuhan kami, dan hal-hal kecil maupun besar lain yang pernah menyingung dan menyakiti hati. Terima kasih juga kepada kedua orangtua saya yang masih mendukung penuh jalan yang saya pilih selama ini,” tutup Ontaro Purba. [AND-R1]