Sorong, TP – Sebanyak 29 eks anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dikabarkan menyatakan diri kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Hal tersebut ditandai pengambilan sumpah atau ikrar setia kepada NKRI di halaman Pos Aimasa Satgas Yonif 133 YS, Kampung Aimasa, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya.
Sebelum berikrar, mereka memberikan sikap hormat terhadap bendera Merah Putih, sekaligus menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, disaksikan Kepala Distrik Aifat Timur dan sejumlah kepala kampung.
Dansatgas Yonif 133 YS, Letkol Inf. Andhika Ganessakti menjelaskan, kembalinya puluhan eks anggota OPM, bermula ketika Tim Patroli Satgas Yonif 133 YS menemukan barang bukti dokumen di rumah kosong tak berpenghuni di Kampung Aitrem, Distrik Aifat Timur, Maybrat.
Dalam dokumen itu berisi nama-nama sejumlah orang yang diduga terlibat dalam struktur gerakan OPM di wilayah Sorong Raya.
“Dari temuan tersebut, kami perintahkan Danpos Aimasa Satgas Yonif 133 YS untuk memanggil orang-orang yang tercatat dalam temuan dokumen itu agar dimintai keterangan, mengingat mereka tinggal di wilayah binaan Pos Aimasa Satgas Yonif 133 YS,” jelas Ganessakti yang dihubungi Tabura Pos via WhatsApp, kemarin.
Pada Senin, 13 Mei 2024, setelah dilakukan pendalaman, puluhan orang itu mengaku secara terpaksa bergabung bersama kelompok OPM. Sebab, kata dia, mereka seringkali mendapat ancaman dan intimidasi oleh oknum pentolan OPM.

“Berdasarkan keterangan yang kami dapatkan, masyarakat ini terpaksa bergabung karena selama ini diintimidasi oleh kelompok OPM. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat ini juga mengetahui sendiri sederet aksi-aksi OPM yang begitu kejam terhadap warga sipil. Hal itu menggugah kesadaran mereka bahwa bergabung bersama kelompok OPM bukan hal baik, karena berseberangan dengan keutuhan NKRI,” jelas Dansatgas.
Setelah pengakuan tersebut, dibantu para tokoh di Distrik Aifat Timur dan koordinasi yang terjalin baik dengan Pos Aimasa Satgas Yonif 133 YS, para eks anggota OPM ini berhasil kembali ke kampung halaman dan keluar dari pengaruh paham OPM.
Bahkan, sambung Ganessakti, untuk membuktikan kesungguhan hatinya, para eks anggota OPM ini meminta pihak Satgas Yonif 133 YS agar kembalinya mereka kepada NKRI bisa dikemas dalam momen khusus yang dihadiri para tokoh di Distrik Aifat Timur, sehingga mereka bisa berikrar disaksikan para tokoh tersebut.
Menurut Dansatgas, kembalinya para eks anggota OPM ini, bukan tanpa alasan, dimana mereka juga menginginkan bisa hidup berbangsa dan bernegara dengan aman serta nyaman tanpa dihantui tekanan.
“Ada perwakilan eks OPM atas nama Feliks Fomaer (30 tahun) menyatakan bahwa mereka saat itu bergabung dengan OPM karena diintimidasi memakai senjata oleh pentolan OPM. Jika mereka tidak mau bergabung, mereka pasti dihukum oleh anggota OPM. Sekarang beliau dan rekan-rekannya merasa harus kembali ke NKRI karena ingin hidup normal, ingin menyekolahkan anak-anaknya dan ingin hidup yang lebih tenang,” tandas Dansatgas. [CR24-R1]